4 Teknik Sablon untuk Membuat Kaus Kustom yang Menarik dan Estetik menurut SMKN 46 Jakarta

4 Teknik Sablon untuk Membuat Kaus Kustom yang Menarik dan Estetik menurut SMKN 46 Jakarta

Jakarta, Ditjen Vokasi – Saat ini bisnis sablon tengah banyak ditekuni oleh masyarakat, apalagi permintaan masyarakat yang ingin memiliki kaos ataupun pernak-pernik sesuai desain keinginannya. 


Sablon tidak hanya bisa diterapkan di kaus saja, tetapi bisa juga diterapkan di mug, jaket, dan lainnya. Pembuatan sablon tidak bisa lepas dari metode yang digunakan. Seiring perkembangan zaman, kini dalam membuat sablon tidak hanya menggunakan metode manual saja, tetapi juga bisa menggunakan metode digital. Tentunya kedua metode tersebut memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing. 


Berbicara terkait metode sablon digital, kini banyak dipilih oleh para pelaku usaha sablon karena metode ini membantu proses pengerjaan sehingga waktu yang dibutuhkan pun jauh lebih singkat. Selain menghemat waktu, penggunaan metode digital pun menjadikan para pelaku usaha dapat mewujudkan berbagai desain sesuai pesanan konsumen. 


Dalam menghasilkan sablon yang berkualitas tentunya harus didukung dengan pemilihan alat dan metode digital yang tepat. Kali ini, guru Jurusan Desain Komunikasi Visual, SMKN 46 Jakarta, Muhammad Yadie, akan membagikan informasi terkait empat metode sablon digital yang biasa digunakan. 


  1. Metode Transfer Paper

Metode transfer paper merupakan metode mencetak gambar dengan kertas khusus. Gambar yang telah dicetak kemudian akan dicetak menggunakan mesin hot press. Selain untuk mentransfer hasil tinta, mesin tersebut juga berfungsi untuk mengeringkan hasil cetakan. Terdapat dua jenis metode transfer paper yakni transfer paper standar dan transfer paper dark.


  1. Metode Sublimasi

Metode sublimasi ialah metode sablon dengan mencetak desain di atas bahan dengan menggunakan suhu tinggi. Metode ini biasa digunakan untuk menyablon kaus berwarna terang dengan bahan polyester. Metode ini dianggap paling mudah, tetapi perlu diperhatikan bahwa metode ini tidak cocok digunakan untuk menyablon kaus berbahan cotton


  1. Metode Cutting

Berbeda dengan dua metode sebelumnya, dalam metode cutting kita tidak membutuhkan printer untuk mencetak desain. Metode ini cocok digunakan untuk menghasilkan gambar sablon yang timbul.


  1. Metode DTG

Metode direct to garment (DTG) merupakan metode yang banyak digunakan oleh pelaku sablon. Kelebihan dari metode ini ialah hasil sablon terlihat lebih mengkilap dan hasil sablon pun lebih awet serta warna yang diberikan pun jauh bervariasi dibandingkan dengan metode digital lainnya.


Keempat metode sablon digital ini dapat kita pilih untuk membuat kaus ataupun merchandise kustom. Pemilihan metode yang tepat akan berpengaruh dengan kualitas sablon yang dihasilkan. (Aya/Cecep)