5 Kesalahan Dalam Belajar Bahasa Asing Menurut SMKN Kudu Jombang

5 Kesalahan Dalam Belajar Bahasa Asing Menurut SMKN Kudu Jombang

Jombang, Ditjen Vokasi - dalam era globalisasi ini, banyak perusahaan dan industri membutuhkan tenaga kerja yang memiliki kemampuan berbahasa asing. Oleh karena itu, para siswa pun dianjurkan untuk bisa menguasai bahasa asing untuk meningkatkan daya saing di pasar kerja yang semakin kompetitif.


Kemampuan untuk berkomunikasi dalam bahasa asing dapat membuka pintu kesempatan karier yang lebih luas di berbagai bidang seperti pariwisata, perdagangan internasional, teknologi informasi, dan lainnya. Siswa yang menguasai bahasa asing memiliki keunggulan tambahan yang dapat membedakan mereka dari pesaing mereka. 


Dalam lingkungan bisnis dan industri saat ini, kolaborasi lintas negara menjadi semakin umum. Belajar bahasa asing memungkinkan siswa untuk berkomunikasi dengan rekan-rekan dari berbagai negara, memfasilitasi kerja tim dan kolaborasi global yang efektif. Bahasa asing tidak hanya tentang komunikasi verbal, tetapi juga tentang memahami budaya dan perspektif yang berbeda. Belajar bahasa asing dapat membuka pikiran siswa terhadap berbagai tradisi, nilai, dan cara pandang dari masyarakat di seluruh dunia.


Kini kesadaran masyarakat untuk belajar bahasa asing semakin tinggi. Banyak dari mereka yang rela merogoh uang untuk bisa menguasai bahasa asing yang diinginkan. Akan tetapi, banyak kesalahan yang biasa dilakukan saat kita belajat bahasa asing. Berikut ini 5 (lima) kesalahan yang sering dilakukan saat belajar bahasa Asing menurut Supriyatno, guru Bahasa Inggris, SMKN Kudu, Jombang, Jawa Timur.


  1. Tidak Konsisten

Salah satu kesalahan utama dalam belajar bahasa asing adalah ketidak konsistenan dalam latihan. Banyak orang cenderung belajar dengan intensitas tinggi untuk beberapa waktu kemudian meredupkan aktivitasnya. Ini menghambat kemajuan karena konsistensi dalam latihan dan eksposur sangat penting untuk memperkuat keterampilan bahasa.


  1. Mengabaikan Keterampilan Berbicara dan Mendengarkan

Keterampilan berbicara dan mendengarkan merupakan bagian penting dari pembelajaran bahasa. Seringkali fokus terlalu banyak pada membaca dan menulis, sementara keterampilan lisan diabaikan. Padahal, sebagian besar interaksi sehari-hari melibatkan komunikasi lisan. Oleh karena itu, penting untuk memberikan perhatian yang cukup pada latihan berbicara dan mendengarkan.


  1. Terlalu Bergantung pada Satu Sumber Daya

Dalam belajar bahasa asing kita tidak bisa hanya mengandalkan satu sumber daya saja karena dapat menyebabkan keterbatasan dalam pemahaman dan kejenuhan. Para pembelajar disarankan untuk memanfaatkan berbagai sumber daya seperti buku, aplikasi, dan interaksi dengan penutur asli untuk memperluas pengetahuan dan pemahaman mereka.


  1. Lingkungan Tidak Mendukung

Lingkungan tempat belajar dapat memengaruhi kemajuan dalam belajar bahasa asing. Kurangnya lingkungan yang mendukung penggunaan bahasa asing secara teratur dapat menghambat perkembangan kemampuan. Oleh karena itu, penting untuk kita menciptakan lingkungan yang memungkinkan untuk latihan berbicara dan mendengarkan bahasa asing yang dipelajari.


  1. Tidak Memperbaiki Kesalahan

Kesalahan adalah bagian alami dari proses belajar bahasa. Namun, terlalu sering para pembelajar merasa terhambat oleh kesalahan mereka dan tidak mengambil langkah untuk memperbaikinya. Penting bagi kita untuk menerima kesalahan sebagai bagian dari pembelajaran dan menggunakan umpan balik untuk terus meningkatkan kemampuan bahasa


Dalam perjalanan mempelajari bahasa asing pasti akan menghadapi rintangan yang mungkin memperlambat proses belajar kita. Dengan memahami dan menghindari kesalahan-kesalahan umum ini, kita dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran. (Aya/Cecep)



Sumber Foto: Freepik