Antara Mini ISP, SMK PK, dan SMK Attaqwa

Antara Mini ISP, SMK PK, dan SMK Attaqwa

Tidak hanya menciptakan siswa dengan kompetensi yang unggul, SMK PK sejatinya juga membawa dampak atau pengimbasan kepada masyarakat sekitar.

 

Bekasi, Ditjen Vokasi -- Dampak positif kehadiran SMK Pusat Keunggulan (PK) setidaknya kini dirasakan oleh masyarakat di sekitar SMK Attaqwa 03 Babelan, Bekasi, Jawa Barat. Sedikitnya lima desa di sekitar sekolah yang berlokasi di RT04/04, Desa Kedaungjaya, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat tersebut, kini bisa menikmati layanan internet yang terjangkau dari Smakaw[dot]net, sebuah mini internet service provider (ISP) yang dikembangkan dan dikelola oleh SMK Attaqwa. 

 

SMK Attaqwa sendiri merupakan salah satu SMK PK tahun 2021, sebelumnya SMK ini tercatat sebagai SMK Center of Excellence (CoE). Bidang keunggulan di SMK tersebut adalah Teknik Komputer Jaringan (TKJ).

 

Imbas dari kedua program tersebut rupanya sangat berdampak bagi sekolah dan masyarakat sekitar. Di sekolah, hal tersebut bisa dilihat dari ruang praktik teknik komputer jaringan yang begitu nyaman. Ruangannya dilengkapi pendingin udara, meja dan kursi di tata melingkar yang memudahkan siswa untuk saling berdiskusi. Komputer dan sejumlah perangkat lain untuk praktik siswa juga sudah sesuai standar industri.

 

"Imbas dari adanya program CoE kemudian berlanjut ke SMK PK, memang benar-benar sangat dirasakan oleh para siswa kami di sini. Mereka bisa lebih mengeksplorasi passion dan kompetensi mereka. Mereka bisa praktik dengan satu anak satu komputer, tidak seperti dahulu harus bergantian,” kata Arif Surahman, Wakil Kepala SMK Attaqwa 03 Babelan beberapa waktu lalu.

 

Dampak nyata dari program SMK Pusat Keunggulan tersebut rupanya tidak hanya dirasakan warga sekolah saja, tetapi juga masyarakat yang secara tidak langsung turut merasakan buah manis dari program Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek tersebut. 

 

Betapa tidak, masyarakat yang semula tak kenal fasilitas wifi di rumah, kini akrab dengan akses internet rumahan. Harganya juga terjangkau, hanya sekitar Rp150-200 ribu per bulan yang bisa dimanfaatkan untuk seisi rumah.

 

Bahkan, layanan internet yang ditawarkan oleh SMK Attaqwa melalui Smakaw[dot]net tersebut, telah menginspirasi warga untuk membuka usaha. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh Marulah, warga RT04/03, Desa Kedungjaya, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi.

 

"Dulu kami harus ‘bentar-bentar’ isi pulsa untuk pembelajaran jarak jauh (PJJ) anak-anak. Sekarang setelah ada Smakaw[dot]net dari SMK Attaqwa, kami bisa menikmati internet sepanjang hari dengan harga terjangkau. Bisa buka usaha juga," kata Marulah.

 

Marulah merupakan salah satu pelanggan setia Smakaw[dot]net. Ia mulai berlangganan sejak 1,5 tahun lalu. Sambungannya langsung dari tower yang ada di SMK Attaqwa yang berjarak sekitar 1,5 kilometer dari rumahnya.

 

Tidak hanya menjadi pelanggan, belakangan Marulah juga membuka usaha berupa voucher internet yang dijual kepada warga sekitar rumahnya. Voucher-nya beragam, mulai dari Rp5.000,00 untuk tiga jam, Rp7.000,00 untuk tujuh jam, hingga Rp10.000,00 untuk 12 jam.

 

Alhamdulillah, bisa untuk tambahan uang jajan anak. Anak-anak juga sudah bisa kapan saja mengakses internet untuk belajar mereka,” kata Marulah yang berharap jangkauan Smakaw[dot]net bisa lebih luas lagi.

 

Smakaw[dot]net dan SMK PK

 

Sebagai wakil kepala sekolah, Arif Surahman mengaku senang Smakaw[dot]net bisa memberi manfaat bagi warga. Menurutnya, kehadiran Smakaw[dot]net sendiri tidak bisa dilepaskan dari program SMK PK yang ada di SMK Attaqwa.

 

“Karena kalau menurut saya, keunggulan itu juga harus membawa manfaat buat sesama. Jadi, keunggulannya juga bisa dirasakan manfaatnya secara luas,” kata Arif.

 

Sebagai SMK PK di bidang TKJ, menurut Arif, SMK Attaqwa dituntut untuk menjalin kerja sama dengan industri. Untuk itulah, SMK Attaqwa kemudian menggandeng PT Lintas Jaringan Nusantara (LJN), sebuah perusahaan yang bergerak di bidang ISP dan one stop IT solution sebagai mitra.

 

“Perusahaan ini (PT LJN, red) ini yang kemudian menjadi partner kami untuk mengembangkan Smakaw[dot]net karena saat itu kebetulan kami juga baru saja menerima bantuan sarana prasarana dari program SMK CoE,” kata Arif.

 

Melalui kemitraan dengan industri, dukungan sarana dan prasarana dari program SMK PK serta pendampingan perguruan tinggi pendamping dari Universitas Pakuan, Bogor, membuat SMK Attaqwa terus mengalami peningkatan kualitas dan kinerja yang mumpuni. Hal tersebut salah satunya dibuktikan dengan terus berkembangnya Smakaw[dot]net yang dikembangkan sebagai salah satu teaching factory (Tefa) untuk jurusan TKJ. 

 

Awalnya Smakaw[dot]net hanya memiliki satu tower, namun saat ini sudah berkembang menjadi empat tower. Para pelanggannya tersebar di lima desa di Kecamatan Babelan dengan jumlah pelanggan mencapai lebih dari 200 pelanggan, di mana semuanya ditangani sendiri oleh siswa, mulai dari pemasaran, pemasangan jaringan, perawatan jaringan, hingga pembukuan usaha.

 

Tidak hanya berhasil meningkatkan kapasitas usaha, sebagai sebuah Tefa, Smakaw[dot]net juga berhasil meningkatkan kompetensi siswa, baik hard skills maupun soft skills. Hal tersebut sebagaimana diungkapkan Muhamad Andreyo Alghisa, siswa kelas 12 Jurusan TKJ, SMK Attaqwa.

 

“Saya bisa belajar bagaimana berhadapan langsung, berkomunikasi dengan para konsumen, termasuk ketika menghadapi komplain dari pelanggan. Itu sangat berguna karena selama ini tidak dipelajari di sekolah,” kata Andre.

 

Dampak keberadaan Tefa Smakaw[dot]net tidak hanya dirasakan oleh siswa Jurusan TKJ saja. Pengimbasan program tersebut juga dirasakan jurusan lain, seperti Jurusan Akuntansi dan Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran.

 

“Untuk teknisnya, seperti perawatan jaringan, pemasangan internet, dan pemeliharaan, dilakukan oleh siswa TKJ. Sementara untuk pendataan pelanggan, kemudian laporan bulanan usaha, dilakukan oleh anak akuntansi,” kata Andre. (Diksi/Nan/AP/NA)