Berdaya Meski dari Rumah, Kursus Boga Buka Peluang IRT Mendapatkan Penghasilan

Berdaya Meski dari Rumah, Kursus Boga Buka Peluang IRT Mendapatkan Penghasilan

Pare-pare, Ditjen Vokasi - Kursus menjadi cara yang mudah dalam meningkatkan keterampilan, begitupun kursus boga. Sitti Haniah atau biasa disapa Nia, ibu rumah tangga (IRT) tersebut pun memilih untuk kursus boga dengan program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) 2019. Kini, ia sudah mengembangkan usaha kue yaitu Kue Shanum dan dapat meningkatkan ekonomi keluarga kecilnya. 


Nia memilih Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Satria, Pare-pare, Sulawesi Selatan yang menyelenggarakan program PKW. Walaupun belajar bakeri dari nol, ia pun tak pantang menyerah. 


“Awalnya saya cuma ibu rumah tangga biasa dan gak sama sekali punya skill di bidang bakeri. Akan tetapi, sekarang alhamdulillah sudah punya penghasilan sendiri,” ungkap Nia.


Program PKW memberikan pengalaman yang berharga bagi Nia. Dengan program gratis tersebut Nia mendapatkan ilmu baru sekaligus dapat berkreasi dengan bahan masakan. Selama pelatihan, ia dan peserta lain mendapatkan pelatihan intensif dengan berbagai praktik membuat makanan.


“Saya praktik membuat roti manis, roti asin, dan kue-kue kering lainnya,” tutur Nia.


Tak hanya itu, Nia bercerita bahwa ia pun mendapatkan materi tentang pemodalan dan mempertahankan usaha dengan adanya program PKW. 


Nia menjelaskan, “Program PKW tidak hanya diberi bekal praktik keterampilan tetapi juga bagaimana menumbuhkan jiwa wirausaha.”


Program PKW merupakan program prioritas dari Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Kursus dan Pelatihan (Ditsuslat). Program ini bertujuan untuk melatih peserta didik di berbagai bidang keterampilan sehingga mampu merintis usaha.



Berdaya Meski Dari Rumah


Setelah menyelesaikan pelatihan kurang lebih tiga bulan, Nia mendapatkan modal dari program PKW berupa alat-alat dan bahan baking. Bagi Nia, ini adalah sebuah keuntungan yang besar, karena baginya ia tinggal langsung menjalankan usaha.


“Saya memilih usaha dari rumah, agar anak tetap terkontrol tetapi juga tetap ada penghasilan,” ungkap ibu muda tersebut. 


Menurut Nia, keterampilan boga sangat membantu hidupnya untuk menjadi lebih baik. Sebelumnya, ia tidak memiliki penghasilan sama sekali dan hanya mengandalkan keuangan suaminya. Namun, dengan mengikuti kursus boga melalui program PKW, ia dapat meningkatkan perekonomian keluarganya.


“Nama merek saya adalah Kue Shanum, menjual berbagai macam kue bolu, kue kering, sampai dengan selai srikaya,” ungkap Nia.


Lima tahun sudah ia membuka usaha Kue Shanum dan kini omzetnya pun sangat cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Dalam seminggu, ia sudah mendapatkan Rp8 juta dan bila sedang hari raya atau sedang ada order borongan, ia bisa mendapatkan lebih dari Rp 20 juta. 



Pertahankan Usaha


Nia percaya bahwa menjadi wirausaha penuh dengan tantangan. Maka dari itu, mental kewirausahaan adalah hal yang penting sehingga tidak mudah menyerah. Dalam mempertahankan usaha, ia terus mengunggah hasil tangannya di Instagram Kedai Shanum. Selain itu dengan networking, ia bisa menitipkan kuenya ke toko-toko.


“Tak hanya toko di Pare-pare, toko di Makassar pun menerima order dari dari saya,” ujar Nia.


Saat ini ia pun sudah bisa membuat ratusan order, 100 order untuk kue bolu dan 100 cup untuk selai srikaya. Bagi Nia, titik tersebut tidak akan diraih jika ia tidak memutuskan untuk kursus boga dengan program PKW. (Zia/Cecep)