Berdaya Saing Global dengan Sertifikat Kompetensi

Lhokseumawe, Ditjen Diksi – Lulusan Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL) Tahun 2020 kini dibekali dengan Sertifikat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI) atau lebih dikenal dengan Sertifikat Kompetensi. Sertifikat ini dikeluarkan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) PNL lisensi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) yang kompetensinya diakui oleh negara, industri, dunia usaha, dan dunia kerja (IDUKA).

Saat ini LSP PNL memiliki 82 asesor untuk 13 skema keahlian. Adapun untuk meningkatkan daya saing lulusan berdaya saing global yang sesuai permintaan pasar kerja dan IDUKA, LSP PNL telah mengajukan 20 skema baru untuk tahun 2021 ke BNSP. 

Direktur PNL Rizal Syahyadi mengatakan, dari semua lulusan PNL tahun ini, sebanyak 557 lulusan sudah mengikuti uji kompetensi. “Ini menjadi satu rangkaian program kampus untuk meningkatkan kualitas SDM lulusan. Dengan mengikuti uji kompetensi itu, mahasiswa/lulusan memiliki standar mutu dalam profesinya dan bersertifikat,” ujarnya di Lhokseumawe (3/12).

Untuk bisa memiliki daya saing global, tambah Rizal, PNL yang kini memiliki 6 jurusan dengan 22 program studi, harus memiliki kurikulum yang juga berstandar global. “Mulainya dari sini, mengikuti uji kompetensi dan tersertifikasi. Kalau kita punya SDM mumpuni, maka akan mudah 'menyerang' dengan mengekspor SDM ke negara lain. Kalau tidak, maka mereka akan membanjiri pasar tenaga kerja Indonesia,” ujarnya.

Selain Sertifikat Kompetensi, lulusan PNL juga telah dibekali pelatihan soft skill selama 10 hari. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan semangat dan membuka pola pikir lulusan PNL dalam menghadapi dunia kerja, dan siap menghadapi segala proses perekrutan, seperti psikotes dan wawancara.

“Salah satu indikator penilaian pada saat seorang alumni mencari pekerjaan adalah pada saat menghadapi psikotes, wawancara, dan sikap kerja. Kemampuan tersebut tidak didapatkan secara formal selama mereka menempuh pendidikan di perguruan tinggi,” papar Rizal.

Karenanya, PNL telah bekerja sama dengan Lembaga Konsultan Psikologi yang akan berbagi ilmu dan kiat-kiat sukses bagi lulusan yang akan menghadapi dunia kerja dan dapat menjadi pekerja yang profesional, memiliki attitudes dan kepribadian yang baik, memiliki kecakapan berinteraksi sosial, serta kemampuan komunikasi yang baik. “Melalui kegiatan pelatihan soft skill diharapkan lulusan PNL dapat memiliki karakter dan soft skill yang andal dan dapat mengimbangi hard skill yang telah ada sebagai bekal dalam mencari kerja,” terang Rizal.

Kegiatan pelatihan soft skill PNL pada September lalu tercatat diikuti 1.048 mahasiswa calon lulusan tahun 2020 dari seluruh jurusan. Materi diberikan oleh Biro Konsultan Psikologi serta sharing session dari pihak IDUKA yang menjadi motivator. “Pelatihan soft skill tahun 2020 sedikit berbeda karena dilaksanakan secara online untuk menjaga protokol kesehatan di tengah wabah pandemik Covid-19,” jelas Rizal. (Diksi/PNL/AP/AS)