Cegah Rem Blong, Mahasiswa Polinema Ciptakan E-Brace 

Cegah Rem Blong, Mahasiswa Polinema Ciptakan E-Brace 

Malang, Ditjen Vokasi – Kecelakaan kendaraan yang diakibatkan oleh rem blong kerap berdampak fatal bagi para pengendara, khususnya sepeda motor. Untuk meningkatkan keselamatan berkendara para pengguna sepeda motor, tim mahasiswa Politeknik Negeri Malang (Polinema) menciptakan teknologi E-BRACE (Electronic Brake Cooling Control System). 

 

Teknologi E-BRACE merupakan karya inovasi yang dikembangkan oleh mahasiswa lintas jurusan. Ketiga mahasiswa tersebut, antara lain Mokhammad Khatami dari Prodi D-4 Teknik Otomotif Elektronik sebagai Ketua Tim, Zulfa Adi Muslim dari Prodi D-4 Teknik Otomotif Elektronik, dan Yuda Junaedi Kurniawan dari Prodi D-4 Teknik Mesin Produksi dan Perawatan.  

 

Khatami mengatakan, E–BRACE merupakan sebuah teknologi pengendalian rem blong pada sepeda motor. Teknologi ini bermanfaat untuk mencegah kasus kecelakaan yang diakibatkan oleh rem blong pada pengendara sepeda motor. “Teknologi ini adalah inovasi yang belum pernah ada,” katanya. 

 

Masih menurut Khatami, pengembangan E –BRACE ini sendiri merupakan bagian dari Program Kreasi Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC). Lokasi perancangan dan pengujian dilakukan oleh timnya di bengkel otomotif, bengkel las SMAW, dan bengkel bubut teknik mesin di Polinema. Proses perancangan dan pengujian dilakukan selama hampir empat bulan, yakni dari Juni sampai September 2022. 

 

“Kami melihat, mempelajari, hingga meneliti faktor penyebab rem blong. Berdasarkan hasil diskusi dan brainstorming bersama, kami merancang sebuah teknologi yang efektif bagi sepeda motor dalam mengendalikan sistem rem agar tidak terjadi rem blong. Kami melakukan pengujian sebagai pembuktian bahwa teknologi ini mampu mengendalikan rem blong,” kata Khatami. 

 

Dosen pendamping PKM-KC, Chandra Gunawan, mengatakan bahwa ide para mahasiswa ini patut diapresiasi karena memberikan solusi pada permasalahan yang umum terjadi di masyarakat. Ide ini diharapkan dapat menggaet industri otomotif untuk pengembangan teknologi keselamatan sepeda motor. 

 

Masih menurut Chandra, teknologi ini juga dapat dikembangkan dalam rangka menyongsong zero accident khusus kendaraan darat, yaitu sepeda motor. Pada era disrupsi ini, kebutuhan akan teknologi keselamatan berkendara sangat dibutuhkan untuk aktivitas masyarakat.

“E-BRACE hadir sebagai inovasi teknologi sistem rem yang terintegrasi dengan sistem kontrol untuk mendukung kebutuhan keselamatan pada kendaraan bermotor. Efektivitas dan efisiensi E-BRACE telah dilakukan melalui pengujian dan tentunya menjadi suatu nilai dalam pengembangan selanjutnya,” jelas Chandra. (Diksi/Nan/AP/NA)