Cetak Wirausahawan, PPNS Luncurkan Technopreneurship

Cetak Wirausahawan, PPNS Luncurkan Technopreneurship

Surabaya, Ditjen Vokasi -- Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) merilis program Project Based Learning Technopreneurship (PBLT) Wirausaha Merdeka. Program ini bertujuan untuk melahirkan wirausahawan-wirausahawan muda berbasis teknologi. 

 

Melalui program ini, mahasiswa akan diberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan diri menjadi calon wirausahawan melalui aktivitas di luar kelas. Nantinya, para peserta yang telah tergabung akan dikelompokkan dan dibimbing untuk dapat menghasilkan produk tertentu, khususnya produk-produk bidang teknologi.  

 

"Mereka diharapkan menjadi calon technopreneur baru di Indonesia," kata Direktur PPNS, Eko Julianto. 

 

Menurut Eko, sebagai kampus penyelenggara, PPNS memiliki skema program Wirausaha Merdeka yang dikemas sebagai pembelajaran berbasis produk, dengan nama PBLT. Skema ini berfokus membuat kurikulum untuk menghasilkan produk atau jasa yang relevan dengan program studi peserta program. 

 

“Saat ini setidaknya ada 1.020 mahasiswa dari 1.200 pendaftar dari berbagai kampus di Indonesia yang sudah siap mengikuti program PBLT di PPNS,” kata Eko menambahkan.  

 

Menurut Eko, melalui program ini, mahasiswa akan mendapatkan banyak manfaat, di antaranya pembelajaran dengan kurikulum yang berkualitas, membangun koneksi dengan praktisi bisnis dan mahasiswa dari perguruan tinggi lainnya, mendapatkan pengalaman praktis dalam kewirausahaan, serta meningkatkan kompetensi dan daya kerja mahasiswa.

 

Selain manfaat di atas, menurut Eko, mahasiswa juga akan dibantu membuatkan HAKI atau paten yang selama ini sering kali menjadi problem bagi wirausaha, khususnya bidang teknologi. 

 

Dalam pelaksanaannya, program Wirausaha Merdeka PBLT PPNS akan melibatkan lebih dari 80 mentor dari PPNS dan kampus di luar PPNS. Program ini juga melibatkan perusahaan yang dimiliki PPNS serta dukungan dari Pemerintah Kota Surabaya serta Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur.

 

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan (Bappedalitbang) Pemerintah Kota Surabaya, Febrina Kusumawati, mengatakan bahwa pihaknya akan mendukung program PPNS tersebut. Ia memberikan beberapa bentuk kerja sama yang bisa dilakukan.

 

“Pemkot Surabaya memiliki E-PEKEN, yakni kami harus belanja produk-produk yang dibutuhkan melalui UKM yang dibina oleh pemkot,” kata Febrina. (Diksi/Nan/AP/NA)