Ciptakan Wastafel ‘Four in One’, Rhafi Sabet Piagam Adiwiyata Nasional

Ciptakan Wastafel ‘Four in One’, Rhafi Sabet Piagam Adiwiyata Nasional

Jakarta, Ditjen Diksi - Keselarasan kurikulum merupakan salah satu kunci terjalinnya “link and match” antara dunia pendidikan dengan industri. Langkah pembelajaran ini nyatanya telah dilakukan oleh SMK Mitra Industri MM2100, Cikarang. Dengan dukungan berbagai fasilitas praktik belajar yang tak kalah dengan sekolah vokasi luar negeri, sekolah kejuruan yang berada di tengah kawasan industri ini juga telah menciptakan kultur dunia kerja yang sesungguhnya dalam lingkungan sekolah.

Tak heran, hal tersebut telah menjadikan para siswanya tidak berhenti untuk mencetak prestasi setiap tahunnya. Salah satu contohnya terdapat dalam sosok Muhammad Rafhi Rihadatusyawal. Siswa SMK berusia 17 tahun ini telah berhasil memenangkan kejuaraan Adiwiyata Nasional 2020 yang digelar secara virtual oleh Himpunan Penggiat Adiwiyata Indonesia (HPAI) dan PT Astra Internasional untuk kategori Adaptasi Mitigasi Covid-19 lewat hasil karyanya bertitel Wastafel Portabel.

Berangkat dari keresahan akan minimnya kesadaran masyarakat untuk mencuci tangan, Rafhi menciptakan inovasi alat yang dengan mudah dapat dibawa dan digunakan oleh masyarakat untuk mencuci tangan. Selain itu, hal ini juga didasari oleh fenomena minimnya sarana untuk mencuci tangan di berbagai tempat keramaian masyarakat.

“Saya menciptakan wastafel ini karena memang sulit sekali menemukan wastafel di sekitar kita. Dengan adanya wastafel ini, kita dengan mudah mengeluarkan air tanpa menyentuh bagian keran sehingga lebih hygienis,” jelas Rhafi kepada tim laman Vokasi Kemendikbud.

Dibantu oleh guru-guru SMK Mitra Industri MM2100, Rafhi pun memulai kreasinya dengan lebih mengenal dan memahami komponen-komponen elektronika yang digunakan untuk mendukung kinerja alat tersebut. Adapun alat yang diciptakan oleh Rhafi adalah Wastafel Portabel yang dapat dengan mudah dibawa ke mana pun dengan dukungan teknologi four in one. “Ini adalah wastafel portable dengan fitur four in one. Wastafel ini memiliki empat fitur dalam satu alat yang akan sangat memudahkan masyarakat untuk meningkatkan budaya mencuci tangan,” ujarnya. 

Siswa yang mengambil peminatan di bidang teknik elektronika ini menghadirkan fitur automatisasi pada sistem sensor untuk menyalakan keran ketika mencuci tangan, automatisasi pada sensor sabun cuci tangan, serta sistem penyimpanan air dan pembuangan air yang adjustable menyesuaikan jumlah air sehingga akan memaksimalkan tempat yang digunakan. Ditambah lagi, Rhafi juga menyematkan perangkat roda untuk mendukung sistem wastafel ini.

“Tujuan saya menciptakan alat ini adalah untuk menanggulangi dan mitigasi bencana Covid-19, dan agar bisa diterapkan juga di lingkungan SMK ini,” terangnya. 

Membawa pulang peringkat satu dalam kejuaraan nasional, Rhafi mengungkapkan perasaan bangganya dengan alat inovasi yang merupakan hasil karya di bidang yang sangat diminatinya. “Saya pribadi sangat bangga jadi anak SMK karena bisa belajar tentang hal lainnya, sehingga saya bisa berinovasi sesuai dengan bidang keahlian saya sendiri. Kemenangan ini juga tidak terpikirkan sebelumnya,” ungkapnya. 

Raihan prestasi ini tentunya memberikan pengalaman dan kesan tersendiri bagi perjalanan Rhafi dalam mengenyam pendidikan di SMK. Baginya, mengenyam pendidikan di SMK bukan hanya sebuah proses untuk mengumpulkan teori dan materi pelajaran, namun setiap individu dapat mempelajari disiplin karakter dan pengalaman untuk berkreasi dan berinonasi sesuai dengan bidang yang disukai. “Kesan saya setelah saya masuk SMK ini, saya lebih dituntut lebih disiplin di berbagai hal. Saya bisa belajar berinovasi dengan jurusan saya sendiri sehingga saya bisa lebih siap untuk berkontribusi di dunia industri,” jelasnya.

Rhafi pun berharap, ke depannya generasi muda tidak lagi takut dan ragu untuk memilih jenjang pendidikan sesuai dengan bidang yang diminatinya. “Untuk teman-teman semua, jangan ragu untuk masuk SMK karena di sini bisa berkreasi dan berinovasi sesuai dengam bidang yang kita pilih, serta kita dibina oleh orang-orang profesional dari industri. Pokoknya, jangan ragu untuk masuk SMK karena ‘SMK Bisa, SMK Hebat’,” pungkasnya. (Diksi/TM/AP/AS)