Dibiayai Pemda, 32 Siswa SMKN 1 Seni dan Industri Kreatif Asmat Rasakan Manfaat Magang di BBPPMPV Seni dan Budaya

Dibiayai Pemda, 32 Siswa SMKN 1 Seni dan Industri Kreatif Asmat Rasakan Manfaat Magang di BBPPMPV Seni dan Budaya

Sleman, Ditjen Vokasi - Sebagai unit pelaksana teknis di Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Bidang Seni dan Budaya, D.I. Yogyakarta turut mengambil peran untuk meningkatkan mutu pendidikan vokasi di Indonesia. Selain melakukan upskiling dan reskilling guru SMK, dalam dua tahun terakhir, BBPPMPV Seni dan Budaya juga menyelenggarakan program magang bagi para siswa SMKN 1 Seni dan Industri Kreatif Asmat, Kabupaten Asmat, Papua Selatan. 


Tahun ini, program yang diinisiasi oleh pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Asmat tersebut melibatkan 32 siswa dari Jurusan Seni Kriya Kayu. Dengan pembiayaan penuh dari Pemda Asmat, para siswa ini dikirim untuk magang dan mendalami kriya kayu di BBPPMPV Seni dan Budaya.


Selama dua bulan sejak Juli 2023 hingga September, para siswa tersebut mendapatkan pelatihan dan praktik langsung yang dibimbing oleh para widyaiswara/instruktur bidang kriya kayu berpengalaman. Tidak hanya mendalami berbagai teknik kriya kayu di ruang-ruang praktik, para siswa juga diajak untuk mengunjungi sejumlah industri yang menjadi mitta BBPPMPV Seni dan budaya, di antaranya seperti  PT Indo Global Nusantara dan Ziidan Wood yang merupakan mitra industri BBPPMPV Seni dan Budaya.


Salah satu peserta program magang, Bartolomeus Akamakat mengaku sangat beruntung mendapat kesempatan magang di BBPPMPV Seni dan Budaya. Barto begitu sapaan Bartolomeus merupakan siswa kelas 12 Jurusan Seni Kriya Kayu. 


“Banyak sekali kompetensi baru yang saya dapatkan. Pengalaman yang begitu luar biasa yang tidak pernah saya rasakan sebelumnya di Asmat,” kata Barto.


Dari sisi kompetensi, Barto mengaku selama ini ia dan rekan-rekannya di sekolah kerap membuat patung maupun produk kriya kayu lainnya dengan teknik dan peralatan yang masih sederhana. Sementara di BBPPMPV Seni dan Budaya, Barto dan rekan-rekannya diajarkan sejumlah teknik pembuatan kriya kayu, seperti teknik scroll dan teknik bubut.


“Awalnya, kami takut pegang mesin gergaji scroll dan mesin bubut, tapi lama-lama kami mulai terbiasa. Kami juga senang karena kami diajarkan membuat konten, selain kompetensi kriya kayu. Jadi, setiap karya yang kami buat dapat kami sebarkan nantinya,” kata Barto.


Selain Barto, siswa lain yang merasakan manfaat dari program magang adalah Wasti Lebrika Heatuwun atau Wasti. Seperti halnya Barto, Wasti merupakan siswa SMKN 1 Seni dan Industri Kreatif Asmat yang beruntung bisa belajar langsung ke salah satu pusat pengembangan keterampilan kevokasian di bidang seni dan budaya tersebut. 


“Saya menjadi tahu kalau mau membuat karya patung itu sebaiknya dibuat desain terlebih dahulu. Selama ini kami di Asmat langsung buat saja tidak pakai desain,” kata Wasti.




Sebagai informasi, SMKN 1 Seni dan Industri Kreatif Asmat merupakan satu-satunya SMK yang ada di Kabupaten Asmat. Sekolah ini dibangun sejak 2018 dan mulai membuka kegiatan pembelajaran sejak 2019.


Guru SMKN 1 Seni dan Industri Kreatif Asmat sekaligus pendamping, Mahmudin, mengatakan program magang bagi siswa kelas 12 ini merupakan kali kedua dan menjadi bagian dari upaya Pemda Asmat untuk meningkatkan kompetensi para siswa SMK. Dibandingkan dengan tahun lalu, jumlah siswa yang dikirim untuk magang di BBPPMPV Seni dan Budaya meningkat hampir tiga kali lipat.


“Tahun lalu kami mengirim 11 siswa, kemudian karena dinilai berhasil, tahun ini kami tambah jumlah peserta lebih banyak,” kata Mahmudin.


Menurut Mahmudin, Pemda Asmat menanggung seluruh pembiayaan para siswa selama magang. Tidak hanya transportasi dan akomodasi, Pemda Asmat bahkan menyiapkan berbagai keperluan para siswa termasuk sepatu, baju seragam, hingga koper-koper untuk para peserta.


“Sekembali dari sini, para siswa ini diharapkan bisa menjadi agen perubahan di sekolah dan teman-temannya,” kata Mahmudin.


Sementara itu, Kepala BBPPMPV Seni dan Budaya Yogyakarta, Sarjilah, berharap, para siswa dapat mengembangkan berbagai kompetensi yang sudah mereka peroleh di daerah asal mereka. 


“Kami berharap, keterampilan yang semakin bagus ini dapat dikembangkan kembali di Kabupaten Asmat,” kata Sarjilah. (Nan/Cecep)