Ditjen Pendidikan Vokasi Himpun Masukan Hadapi Tantangan Pekerjaan Masa Depan

Ditjen Pendidikan Vokasi Himpun Masukan Hadapi Tantangan Pekerjaan Masa Depan

Makasar, Ditjen Vokasi - Menyiapkan lulusan dengan kompetensi tinggi menjadi tantangan bagi pendidikan vokasi seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi dan kebutuhan akan pekerjaan dengan kompetensi tinggi, khususnya di bidang teknologi. Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pun dituntut untuk menyiapkan langkah-langkah strategis untuk mengatasinya. 

Hal tersebut menguat dalam diskusi terpumpun terkait penelitian Future of Works (FoW) yang diselenggarakan oleh Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI), Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi dengan sejumlah pimpinan perguruan tinggi vokasi yang tergabung dalam konsorsium perguruan tinggi vokasi (PTV) wilayah Sulsel, Sulbar, dan Sultra (Sultanbatara) di Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) pada beberapa waktu lalu. 

Perguruan tinggi dilibatkan dalam diskusi tersebut karena perguruan tinggi memiliki peran kunci dalam penyiapan tenaga kerja Indonesia di masa depan.

Diskusi terpumpun dengan tema Indonesia Future of Works yang diselenggarakan oleh Direktorat Mitras DUDI ini merupakan bagian dari survei FoW yang pertama kali dilaksanakan di Indonesia. 

Tujuan utama FoW adalah untuk mengidentifikasi berbagai macro trend yang berpotensi akan mempengaruhi perubahan dalam kondisi ketenagakerjaan di Indonesia, mengidentifikasi potensi skala gangguan dan pertumbuhan pekerjaan, serta strategi untuk memberdayakan transisi pekerjaan serta mengidentifikasi skill yang dibutuhkan oleh industri di masa depan. 

Direktur PNUP, Ilyas Mansur, saat memberi sambutan berharap kegiatan yang juga menjadi rangkaian penelitian Kemendikbudristek terkait FoW. 

"PNUP menjadi bagian dari konsorsium PTV dukung FoW,” ucap Direktur Ilyas.

Narasumber Kemendikbudristek, Alan F. Koropitan berharap, kegiatan ini dapat menerima masukan dalam mengukur kinerja kemitraan dan pengembangan kebijakan kemitraan antara pendidikan vokasi dan DUDI. 

"Kami berharap peserta diskusi memahami perencanaan strategis," ujar Alan. (PNUP/Nan/Cecep)