Dukung ‘Link and Match’, Mitras DUDI Luncurkan Program Asesmen Keselarasan Kurikulum

Jakarta, Ditjen Diksi - Sebagai salah satu aspek yang menunjang keberhasilan “link and match”, kurikulum pendidikan sekolah vokasi sudah seharusnya terus dipantau dan ditingkatkan kualitasnya. Keselarasan kompetensi lulusan dengan kebutuhan kompetensi IDUKA adalah wujud akuntabilitas penyelenggara pendidikan vokasi, dan tentunya kurikulum juga merupakan faktor penting dalam menyukseskan program tersebut. Hal ini dijelaskan oleh Agus Susilohadi selaku Koordinator Kemitraan dan Penyelarasan Pendidikan Vokasi dengan Dunia Industri pada webinar Sosialisasi Program Asesmen Keselarasan Kurikulum dengan IDUKA pada bidang prioritas tahun 2020, Direktorat Mitras DUDI, Ditjen Pendidikan Vokasi, Kemdikbud pada Rabu (19/8).

Dalam sambutanya, Agus menjelaskan bahwa program ini merupakan satu dari sekian banyak program yang diluncurkan oleh Direktorat Mitras DUDI untuk mendukung program “link and match”. “Kami sudah meluncurkan beberapa program penting yang seluruhnya kami dedikasikan untuk semakin mendekatkan dunia pendidikan dengan dunia industri. Begitupun dengan program peningkatan kurikulum yang sangat penting ini,” tuturnya.

Idealnya, pendidikan vokasi mengantar lulusannya agar dapat masuk ke IDUKA dengan tingkat kesenjangan yang rendah. Oleh karena itu, pendidikan vokasi dan IDUKA harus duduk bersama untuk menyusun dan menyepakati kurikulum yang akan didapatkan oleh peserta didik. Karenanya, program ini diharapkan dapat menghasilkan outcome pendidikan vokasi dari persespsi alumni dan pengguna lulusan yang memiliki soft skill essential yang terbentuk dari proses pendidikan berbasis pengalaman nyata dalam kampus yang telah lazim dilakukan dan diukur oleh negara negara maju.

“Program ini juga menjadi wadah untuk membangun tumbuh dan kembangnya  program ‘link and match’ yang memang sedang kita kembangkan, dan untuk membentuk ekosistem yang harmonis antara pendidikan dan IDUKA,” terang Agus.

Agus menjelaskan, program asesmen kurikulum ini sangat penting dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kesenjangan antara target kompetensi kurikulum dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh IDUKA. “Hal ini merupakan langkah awal yang harus terus dilakukan secara periodik dan berkelanjutan mengikuti dinamika perkembangan IDUKA,” paparnya. 

Program asesmen ini sejatinya bertujuan untuk menganalisa kesenjangan objektif antara target kompetensi IDUKA yang sudah berjalan dengan kebutuhan kompetensi IDUKA. Hal ini dimaksudkan agar Kemendikbud mendapatkan model pengembangan kurikulum di bidang prioritas sebagai bahan untuk menentukan kebijakan dan penyusunan program. Adapun untuk lingkungan pendidikan, program ini akan membantu kampus agar mendapat masukan menyempurnakan kurikulum, pengadaan sarana dan prasarana, dan juga mendukung proses berlajar. (Diksi/TM/AP)