India Tawarkan Dual Degree Pendidikan Vokasi

India Tawarkan Dual Degree Pendidikan Vokasi

Jakarta, Ditjen Vokasi – Pemerintah India menawarkan Indonesia kerja sama program pendidikan dual degree atau gelar ganda pendidikan vokasi. India juga menawarkan potensi kerja sama untuk program pelatihan di bidang vokasi.  

 

Sementara itu, Pemerintah Indonesia menyatakan ketertarikan dengan keunggulan India dalam teknologi sains dan teknik, terutama memperkenalkan coding untuk pelajar sekolah dasar (SD).

 

Dalam pertemuan bilateral negara-negara G20 tersebut, baik Indonesia yang diwakili Kemendikbudristek maupun India sepakat untuk menindaklanjuti pembahasan draf nota kesepahaman bidang pendidikan tinggi, dan berharap dapat ditandatangani dalam waktu dekat.

 

Pada pertemuan bilateral dengan India sebagai salah satu co-troika G20 2022 ini, Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim, menyampaikan terima kasih atas dukungan Menteri Pendidikan India, Shri Dharmendra Pradhan. “Saya berterima kasih atas dukungan India untuk Presidensi G20 dan kami mendukung kepresidenan G20 India pada tahun depan,” ujarnya.

 

Dalam kesempatan tersebut, Pemerintah Indonesia mendorong berbagai bentuk kerja sama di seluruh jenjang pendidikan, utamanya di bidang pendidikan tinggi.

 

Mendikbudristek juga berdiskusi dengan Menteri Pendidikan Anak Usia Dini dan Menteri Pemuda Australia, Anne Aly. Dalam kesempatan tersebut, Indonesia mendorong agar kedua pihak dapat mengembangkan dan meningkatkan kerja sama bidang pendidikan tinggi, seperti peningkatan jumlah penerima program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) yang akan menempuh studi di Australia.

 

Selain itu, Mendikbudristek juga mendorong peningkatan kerja sama bidang riset pendidikan tinggi, pemagangan, membuka kesempatan program matching fund (dana padanan) dengan lembaga asal Australia, serta pelatihan peningkatan kualitas guru, dosen, dan tenaga kependidikan.

 

Secara terpisah, Mendikbudristek juga menerima Menteri Pendidikan Kerajaan Arab Saudi (Hamad M. Al-Sheikh) dan Menteri Pendidikan Uni Emirat Arab (Hussain bin Ibrahim Al Hammadi), beserta delegasi dari kedua negara.

 

Mendikbudristek menyampaikan kepada delegasi Arab Saudi dan Uni Emirat Arab usulan kerja sama melalui skema dana padanan untuk riset bidang ekonomi hijau, energi terbarukan, teknologi digital untuk pendidikan, pendidikan kesehatan, dan pendidikan pariwisata.  

 

“Presidensi G20 adalah momentum yang baik untuk memperkuat gotong royong dan merealisasikan kolaborasi dengan kerja-kerja nyata,” pungkas Menteri Nadiem. (Diksi/Mya/AP/NA)