JaheMu, Minuman Jahe Unggulan Buatan SMK Muhammadiyah 3 Metro

JaheMu, Minuman Jahe Unggulan Buatan SMK Muhammadiyah 3 Metro

Metro, Ditjen Vokasi – Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam (SDA). Berbagai tumbuhan dapat tumbuh dengan subur dan makmur. Salah satu tumbuhan yang dapat tumbuh dengan mudah ialah rempah-rempah atau tanaman obat keluarga. 


Rempah-rempah sendiri memiliki beragam jenis seperti tumbuhan rimpang jahe. Jahe adalah sebuah tanaman rimpang yang biasa digunakan sebagai bumbu dapur dan memiliki sejumlah manfaat kesehatan. Nama ilmiahnya adalah zingiber officinale. Jahe memiliki rasa pedas dan aromatik yang khas sehingga sering digunakan dalam berbagai masakan, minuman, dan obat tradisional.


Tanaman jahe mudah untuk berkembang di mana saja karena tanaman ini merupakan tanaman liar. Tidak heran jika di Indonesia tanaman ini sangat popular. Lampung menjadi salah satu daerah yang melimpah akan jahe. Melimpahnya SDA ini belum diimbangi dengan inovasi pengolahan produk sehingga banyak jahe-jahe yang akhirnya busuk karena tidak dimanfaatkan dengan maksimal.


SMK Muhammadiyah 3 Metro, Lampung pun memanfaatkan ketersediaan SDA tersebut dengan mengolah jahe menjadi produk kesehatan berupa bandrek instan. Pengolahan jahe ini telah dimulai pada tahun 2020 ketika dunia sudah terkena wabah Covid-19. Dikarenakan jahe merah sangat melimpah akhirnya Jurusan Farmasi, SMK Muhammadiyah 3 Metro pun memanfaatkannya dengan membuat produk minuman herbal yang diberi merek JaheMu. 


Kepala SMK Muhammadiyah 3 Metro, M. Husin Fadilah Akbar, menuturkan bahwa banyak para petani di daerah Metro yang bingung menjual hasil panen jahenya. Dengan adanya inovasi JaheMu tersebut, SMK Muhammadiyah 3 Metro pun membeli jahe-jahe dari para petani untuk diolah menjadi produk baru. 


“Saling berkesinambungan dan berkelanjutan jadinya karena petani menyediakan bahan dasar kemudian kita olah menjadi produk baru. Petani tidak bingung dan siswa pun dapat belajar mengaplikasikan ilmunya,” ucap Akbar.


Jahe yang telah didapatkan dari para petani kemudian diolah untuk diambil ekstrak minyak atsirinya. Proses ini dilakukan dalam satu hari satu malam. Minyak atsiri yang telah didapatkan kemudian dimasak dengan sari kapulaga, kayu manis, cengkeh, daun pandan, dan sereh hingga mengkristal. Kristalan campuran tersebut kemudian dibuat seperti serbuk dan dicampur dengan creamer. Serbuk bandrek yang sudah siap kemudian dikemas ke dalam kemasan sachet isi 25 gram dan 250 gram. 


“Kami optimis produk ini akan berkembang pesat karena manfaat produk ini dapat membantu menstabilkan daya tahan tubuh,” ucap Akbar.


Saat ini, produk JaheMu telah dipasarkan ke wilayah Sumatra dan Jawa. Ke depan, SMK Muhammadiyah 3 Metro akan mengembangkan produk kewirausahaan dan melatih siswanya untuk berwirausaha dengan cara siswa membuat produk tersebut dan menjual JaheMu secara mandiri.


“Kami senang bisa praktik membuat produk ini karena kami tidak hanya belajar terkait keilmuan kami, tetapi juga belajar tentang entrepreneurship. Ini penting mengingat persaingan kerja ke depan sangat ketat dan kita harus bisa memanfaatkan peluang ini untuk berwirausaha,” ucap Yuli Fitri Yani, guru Jurusan Farmasi, SMK Muhammadiyah 3 Metro. (Aya/Cecep)