Kisah Inspiratif: Yudho Yudhanto, Seorang Dosen, Penulis Buku, dan Pebisnis Lulusan SMK yang Sempat jadi Pedagang Asongan

Kisah Inspiratif: Yudho Yudhanto, Seorang Dosen, Penulis Buku, dan Pebisnis Lulusan SMK yang Sempat jadi Pedagang Asongan

Surakarta, Ditjen Vokasi - Awalnya, Yudho Yudhanto  merupakan pebisnis sebuah StartUp hingga kemudian menerima tawaran sebagai dosen luar biasa. Akan tetapi, kini dia sudah tercatat sebagai salah satu dosen vokasi berprestasi di UNS. Tidak hanya itu, selain sebagai dosen sekaligus pebisnis, bapak dua anak ini juga dikenal sebagai penulis produktif yang telah melahirkan banyak buku-buku tentang teknologi informasi. 


Di tahun 2022, sempat mendapatkan penghargaan dari Universitas Sebelas Maret sebagai Dosen peringkat pertama Inventor dan Kreator terproduktif untuk kategori hak cipta bidang program komputer dan informatika. Selain itu, masih memiliki banyak torehan prestasi lainnya.

Kisah sebenarnya bukan hanya sekedar tentang praktisi industri yang terjun menggeluti dunia pendidikan vokasi di tanah air. Lebih dari itu, cerita hidupnya merupakan perjuangan tanpa lelah, mulai dari pedagang asongan hingga penulis buku dan juga seorang pebisnis di dunia IT. 


Lulus sebagai alumni SMKN 2 Surakarta, Yudho rupanya sudah terbiasa mandiri sedari kecil. Bahkan, ia sudah terbiasa berjualan asongan koran sedari duduk dibangku sekolah agar tak menyusahkan orangtua.

Yudho kecil terbiasa berjualan koran setiap hari. Bahkan ketika ke sekolah pun dia tak malu tetap membawa dagangannya. Guru dan teman-teman di sekolah tempat Yudho belajar sudah mengetahui pekerjaan sambilan Yudho dan bahkan kerap ikut memesan koran atau majalah secara langsung. 


"Mungkin karena terbiasa melahap isi koran dan majalah apa pun ketika menunggu dagangan terjual, sehingga membentuk saya seperti saat ini. Saya menjadi sosok yang rasanya ingin selalu membaca dan menuliskannya agar lebih bermanfaat. Sampai akhirnya bisa sampai menciptakan bisnis software dan menjadi penulis buku sekaligus dosen vokasi," kata Yudho mengawali ceritanya. 



Lulusan SMK 

Sejak masih kecil, Yudho rupanya sudah bercita-cita untuk melanjutkan pendidikan ke SMK. Alasannya sederhana, ingin cepat lekas bekerja. Siswa dari Boyolali ini yakin dengan kompetensi yang diajarkan di SMK, itu sebenarnya sudah cukup sebagai modal untuk bekerja.


Alhasil, selepas lulus SMK N 2 Surakarta, Yudho pun langsung memutuskan merantau ke Bandung. Ia ingin bekerja dan mengembangkan diri. Di kota tersebut, anak muda kelahiran Juni ini kerap berpindah-pindah perusahaan untuk semakin menguatkan kompetensi dan juga memperluas network relasi. Hingga akhirnya ia bisa bekerja sebagai IT di BUMN di Bandung. 


Sejak itulah, Yudho memutuskan untuk yakin menekuni dunia informatika. Ia juga bertekad meng-upgrade diri dengan melanjutkan pendidikan sesuai passion-nya, yakni di bidang Informatika. 


“Untuk mencukupi biaya kuliah, saya harus bekerja di beberapa perusahaan sekaligus. Saya juga masih mengerjakan proyek-proyek IT secara mandiri atau sebagai sebagai tim,” kata Yudho. 


Dosen dan Pebisnis

Saat ini Yudho adalah dosen Teknik Informatika di Sekolah Vokasi UNS, Surakarta. Selain sebagai dosen, juga tetap aktif sebagai CEO StartUp dibidang AIDC (Automatic Identification and Data Capture).


Selain menekuni dunia pendidikan dan technopreneur, pemilik web rumahstudio.com ini juga aktif dalam menulis buku bergenre komputer, multimedia dan bisnis IT. Berpuluh judul buku telah dituliskan bersama tim, seperti Pengantar IoT, Start-up & Technopreneur, Pemrograman Android, Panduan Laravel, Pintar PHP & MySQL, Mahir membuat Aplikasi VR (Virtual Reality), Memahami Virus dan Trojan, Berbisnis dengan Android dan masih banyak lagi. 


Buku-buku karyanya banyak diterbitkan oleh sejumlah penerbitan besar seperti Elex Media Komputindo, Biptek Press, UNS Press, Khazanah Intelektual, dan penerbit nasional lainnya. Aktivitas Yudho lainnya adalah menjadi webmaster untuk beberapa situs online dan juga aktif membagikan ilmu sebagai kontributor di IKC (Ilmu Komputer.Org). Selain itu, dia juga sebagai pengasuh rubrik teknologi di majalah online.


Di antara aplikasi-aplikasi yang pernah dihasilkan adalah aplikasi Event Organizer, Trainingpedia, GoHRD, VRMuseum, Library, Point of sales (POS) dan sebagainya. Seperti umumnya praktisi IT, dia juga tetap mengerjakan aplikasi custom (Be Spoke) sesuai kebutuhan pengguna. Sebuah aplikasi yang dibuat secara khusus sesuai dengan permasalahan dan keinginan pengguna.  


Menurut Yudho, untuk menjadi seorang ahli IT yang baik itu gampang-gampang susah. Wajib tekun, tangguh, dan selalu stay hungry stay foolish dengan growth mindset ketika belajar, sehingga tak ada istilah tua atau terlambat. Selain itu juga harus bisa bekerja sebagai super tim daripada menjadi superman dalam dunia IT.  


“Saat ini cukup banyak orang yang berprofesi IT padahal background latar belakang bukan pendidikan IT. Ini adalah wajar, karena sekarang ini sudah sangat mudah mendapatkan resource untuk belajar apapun termasuk komputer untuk dipelajari baik yang free maupun berbayar, jika sesuai passion maka akan lebih mudah sukses,” kata Yudho.


Dosen Sekolah Vokasi UNS ini juga mengingatkan dalam menekuni dunia IT, selain hardskill maka kemampuan soft skills juga sangat perlukan, seperti kemampuan komunikasi dan kemampuan adaptif bekerja sama dalam tim. 


“Jika tidak dilandasi dengan soft skills yang baik, maka menjadi tidak mudah untuk eksis di dunia IT ini. Kerja sama, komunikasi, dan ilmu bisnis sangat diperlukan dalam menekuni profesi IT,” jelas pria yang pernah menjadi trainer di Pusdatin Dephan RI ini berpesan.  (Nan/Cecep)