Konser Musikal Memeluk Mimpi-Mimpi, Buah Manis Musikalitas dan Kedisiplinan Siswa SMKN 2 Kasihan

Konser Musikal Memeluk Mimpi-Mimpi, Buah Manis Musikalitas dan Kedisiplinan Siswa SMKN 2 Kasihan


Jakarta, Ditjen Vokasi - Orkestra SMKN 2 Kasihan sukses menunaikan tugasnya dalam menyajikan sebuah pertunjukan Konser Musikal Memeluk Mimpi-Mimpi yang dipersembahkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) bersama dengan Titimangsa. Kesuksesan konser merupakan buah manis dari musikalitas bermusik yang tinggi serta kedisiplinan para siswa dan sentuhan para profesional melalui konsep Merdeka Belajar.  

Lagu “Yogyakarta” yang dipopulerkan Kla Ptoject dan diarasmen ulang oleh Tohpati mengalun merdu di Teater Jakarta pada Kamis(25/4/2024) malam. Sepasang vokasi yang tak lain merupakan siswa SMKN 2 Kasihan keluar dari balik panggung dan bernyanyi diiringi alunan orkestra rekannya. Tak berselang lama, rekan-rekan vokalis lain yang juga merupakan siswa SMKN 2 Kasihan juga turut bernyanyi menandai sebuah konser musikal yang berlangsung selama sekitar 1,5 jam.

 Selain lagu Yogyakarta, total ada sekitar 12 lagu yang dimainkan oleh para siswa. Jenis lagunya beragam mulai dari klasik hingga pop. Dengan musikalitas dan kepercayaan diri yang tinggi, alunan musik orkestra para siswa ini terus mengiringi cerita yang disajikan oleh seniman-seniman top Indonesia.

Bahkan para siswa juga sukses mengiringi penyanyi sekaligus solois terkemuka Indonesia, Isyana Sarasvati dan Heny Janawati dengan lagu-lagu opera klasik seperti Habanera oleh George Bizet, Va, Pensiero (Giuseppe Verdi) dan  sejumlah karya Giuseppe lainnya hingga berbuah tepuk tangan bergemuruh di gedung teater.

 

Musikalitas Tinggi 

 

Rangga Djoned selaku direktur eksekutif pada konser Musikal Memeluk Mimpi-Mimpi mengaku, keberhasilan pertunjukan pada Kamis malam dimulai dari musikalitas luar biasa para pelajar SMKN 2 Kasihan. "Bakat musikalitas mereka (para siswa SMKN 2 Kasihan, Red) sangat luar biasa. Mereka adalah kunci dari pertunjukan ini," kata Rangga 

Meskipun merupakan kolaborasi yang pertama dengan siswa SMK, namun Rangga sama sekali tidak menyangka bahwa para siswa bisa menyuguhkan pertunjukan yang sangat luar biasa. "Ini sudah di luar dari ekspektasi kami. Sangat luar biasa," tambahnya 

Hal yang sama juga disampaikan oleh musisi Tohpati dan Harris the brother sekali penata musik dan olah vokal dalam pertunjukan ini. Meski mengaku sudah cukup lama mengenal SMM Yogyakarta, namun awalnya Tohpati sempat sedikit ragu saat harus bekerja sama dengan anak-anak yang masih berstatus pelajar ini.

Terlebih, lanjut Tohpati proses penyusunan aransmen dilalukan secara jarak jauh dengan para pemain sehingga sulit ia sulit berkomunikasi dan berdiskusi dengan para pemain. Tohpati juga juga mengaku belum mengetahui informasi terkait kemampuan para siswa-siswi yang akan terlibat. 

"Tapi setelah kita coba, wow. Mereka sangat luar biasa dalam bermusik dan kemampuan mereka merata. Semua siswa memiliki bakat-bakat yang luar biasa," kata ujar Tohpati. 

 

Sentuhan profesional 

 

Sebagai implementasi nyata Merdeka Belajar, konser musikal ini berhasil mempertemukan talenta bakat bermusik para siswa dengan para profesional di industri pertunjukan. Kompetensi yang selama ini dilatih di ruang-ruang kelas mendapat sentuhan tangan-tangan profesional hingga mewujud menjadi penampilan panggung luar biasa. 

 

"Memang paling benar Merdeka Belajar. Dengan sentuhan profesional melalui pertunjukan ini, bakat mereka lebih berkembang lagi," kata ujar Harris the Brother  selalu olah vokal dalam konser ini. 

Seperti halnya Tohpati, Harris pun awalnya mengaku sempat pesimis dengan kemampuan siswa. Namun setelah beberapa kali pertemuan dengan para vokalis yang yang terlibat, Harris justru dibuat kagum luar biasa. 

"Seharusnya di setiap daerah ada sekolah seperti ini, jadi semua warga negara memiliki wadah dan kesempatan untuk mengembangkan bakat bermusiknya. Tidak perlu ada siswa seni yang salah jurusan," ujar Harris.

Selain kualitas vokal, Harris juga melihat faktor kedisiplinan yang sangat luar biasa dari para siswa. Siswa SMKN 2 Kasihan, menurut Harris telah memahami pentingnya kedisiplinan dalam industri pertunjukan yang melibatkan banyak pihak. 

"Jadi kemampuan vokal mereka juga juara dan mereka juga paham sekali untuk bisa terjun di dunia pertunjukan ini diperlukan kedisiplinan, kedisiplinan dalam berlatih agar pertunjukan bisa sukses," tambah Haris. 


Soal kedisiplinan, kepala SMKN 2 Kasihan Turino mengatakan bahwa selain hard skills, SMKN 2 kasihan juga menekankan pada softskill. Salah satunya adalah kedisiplinan yang ditekankan kepada para siswa. 

"Mereka latihan jam 10, tapi jam setengah sepuluh sudah pada datang untuk memeriksa alat dan sebagainya. Dan ini yang selalu kami tekankan karena mereka akan terjun ke industri pertunjukan yang menuntut kedisiplinan tinggi," ujar Turino. (Nan/Cecep)