Kurikulum Merdeka Menjawab Perkembangan Industri yang Dinamis

Kurikulum Merdeka Menjawab Perkembangan Industri yang Dinamis

Jakarta, Ditjen Vokasi - Dinamika industri yang berkembang begitu pesat menuntut dunia pendidikan harus cepat menyesuaikan diri sehingga lulusan yang dihasilkan bisa selaras dengan kebutuhan industri. Oleh karena itulah, Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) yang diterapkan di SMK dan perguruan tinggi memungkinkan satuan pendidikan untuk menyesuaikan kurikulum yang diajarkan di sekolah disesuaikan dengan kebutuhan industri yang terus dinamis. 

 

Hal tersebut sebagaimana dijelaskan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek, Kiki Yuliati, saat memberikan sambutan pada acara penandatanganan kerja sama (PKS) baru dengan sebelas industri di Jakarta (12/8).

 

“Kita hari ini meminta saran dari industri, kemudian kami tuangkan dalam kurikulum. Kita didik para guru dan dosennya, kita siapkan sarana prasarananya. Akan tetapi, setelah empat tahun kami didik mereka di kampus dan di sekolah, ternyata kebutuhan industri sudah berubah lagi,” ujar Kiki.

 

Oleh karena itu, menurut Dirjen Kiki, pemerintah terus berupaya untuk melakukan transformasi pendidikan demi bisa mengejar kemajuan teknologi dan dinamika industri yang terus berkembang dengan pesat. Salah satunya melalui IKM yang mulai diimplementasikan di setiap satuan pendidikan, termasuk di SMK.

 

Kurikulum Merdeka yang diterapkan di SMK dan perguruan tinggi memungkinkan satuan pendidikan untuk menyesuaikan kurikulum yang diajarkan di sekolah disesuaikan dengan kebutuhan industri,” kata Kiki.

 

Menurut Kiki, Merdeka Belajar dan Kurikulum Merdeka merupakan transformasi pendidikan yang kini sedang dilakukan untuk mengejar kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk untuk mengantisipasi dinamika perubahan yang terus terjadi secara cepat di industri.

 

Kiki menambahkan, pemerintah menyadari kemampuan untuk menyelaraskan sarana dan prasarana, menyiapkan dosen dan tenaga kependidikan tidak secepat perkembangan dinamika yang ada di industri. Oleh karena itu, pemerintah mengajak industri untuk bersama-sama mendidik anak bangsa sehingga lulusan yang dihasilkan benar-benar bisa sesuai dengan kebutuhan industri.

 

"Dengan Merdeka Belajar dan Kurikulum Merdeka maka pemerintah hanya akan mengajarkan yang basic dan esensial. Sementara itu, keterampilan yang sifatnya dinamis akan kita latihkan dengan industri. Sehingga ketika lulus, benar-benar sudah sesuai dengan harapan industri," tutur Kiki. 

 

Kiki menyebutkan, apa yang kini sedang dilakukan oleh Ditjen Pendidikan Vokasi merupakan transformasi dengan future output  yang kuat.

 

Tak lupa, Dirjen Kiki juga meminta kepada industri untuk terus memberikan masukan jika ada hal-hal yang perlu diperbaiki atau disesuaikan demi mewujudkan atmosfer kolaborasi antara industri dengan pendidikan vokasi yang lebih baik ke depannya. (Diksi/Nan/AP/NA)