LPP Ariyanti Fokus Cetak Wirausahawan di Bidang Kuliner melalui Program PKW

LPP Ariyanti Fokus Cetak Wirausahawan di Bidang Kuliner melalui Program PKW

Bandung, Ditjen Vokasi - Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (LPP) Ariyanti konsisten untuk terus mencetak wirausahawan di bidang kuliner melalui bantuan program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW). Konsistensi LPP Ariyanti dibuktikan dengan penyelenggaraan program PKW dari Direktorat Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek di bidang pastry and bakery selama 6 (enam) tahun berturut-turut. 


Direktur LPP Ariyanti, Ishviastuti Oskar, mengatakan bahwa pemilihan spesialisasi di bidang kuliner karena dia melihat potensi kuliner di  Bandung yang sangat menjanjikan setiap tahunnya. Ditambah dengan bantuan program PKW, peserta mendapatkan pelatihan dan pembinaan secara gratis sekaligus bisa membuka usaha dengan modal yang diberikan. 


“Para peserta didik LPP Ariyanti memang kami persiapkan untuk menjadi seorang wirausaha di bidang kuliner,” kata Ishviastuti.


Menurut Ishviastuti, banyak dari peserta didiknya yang kini sudah berhasil mengembangkan atau membuat brand kuliner sendiri. Mereka bahkan sudah ada yang membuka toko sendiri untuk menjual produk mereka. Produk yang dijual pun bermacam-macam, ada kue kering, cake, bahkan modifikasi mie instan sesuai dengan minat pasar.


Masih menurut Ishviastuti, rata-rata para alumni dari LPP Ariyanti berhasil mengembangkan usaha selepas program PKW. Selain membuka toko secara offline, para alumni ini juga biasanya memanfaatkan pemasaran secara online atau digital untuk memasarkan produk mereka.


“Kami memang membekali peserta didik dengan kompetensi pemasaran digital,” kata Ishivastuti.


Alumni yang memasarkan produk secara online memanfaatkan media sosial dengan sistem open PO atau bermitra dengan penyedia aplikasi pemesanan makanan online. Sementara untuk offline, alumni LPP Ariyanti biasanya membuka usaha dari rumah, membuka foodcourt, atau bahkan toko. Selain itu, tak sedikit dari alumni yang berhasil menjadi supplier makanan untuk hotel dan restoran. 


Dia menambahkan bahwa untuk program PKW setiap tahunnya diikuti oleh 20-35 orang untuk anak usia sekolah tidak sekolah (ATS). Hal ini cukup berbeda dengan program reguler yang cenderung tidak dibatasi oleh usia. 


Untuk memastikan keberhasilan program, LPP Ariyanti terus melakukan pemantauan terhadap peserta didik secara menyeluruh, baik sebelum, selama masa pendidikan, maupun setelah mereka lulus dari program dan mulai mengembangkan usaha.


Ishviastuti mengatakan, “Kami sangat bangga diberikan kepercayaan untuk mengikuti program PKW dari Kemendikbudristek. Maka dari itu, kami pun bertanggung jawab untuk melakukan evaluasi dalam program ini agar menjadi lebih baik setiap tahunnya.” (Zia/Cecep Somantri)