Mahasiswa Poltera Kembangkan Sistem Monitoring Air Bersih Berbasis IoT untuk Bantu Warga

Mahasiswa Poltera Kembangkan Sistem Monitoring Air Bersih Berbasis IoT untuk Bantu Warga

Tuban, Ditjen Vokasi - Mahasiswa Politeknik Negeri Madura (Poltera) berhasil mengembangkan Smart Water Meter, sebuah sistem monitoring air bersih berbasis teknologi internet of things (IoT). Pengembangan teknologi ini menjadi bagian dari kolaborasi Poltera dengan sejumlah pihak dalam rangka program pengabdian kepada masyarakat berupa pembangunan sumur bor di Desa Dagangan dan Desa Bringin, Tuban, Jawa Timur. 

Pada program tersebut, Poltera menggandeng Bumi Bhakti Foundation untuk mengatasi persoalan ketersediaan air bersih bagi warga di Desa Bringin dan Desa Dagangan. Selama ini, ketersediaan air bersih di kedua desa tersebut masih menjadi persoalan. Kedua desa tersebut nyaris tidak memiliki ketersediaan air bersih yang cukup. 

Saat musim kemarau tiba, sumber mata air warga di kedua desa mulai mengering. Pasokan air dari sumber tersebut pun tidak dapat mencukupi kebutuhan ratusan kepala keluarga. Warga desa seringkali mengeluh karena musibah kekeringan ini yang tak kunjung usai. 

"Dari kondisi inilah Poltera bersama Bumi Bhakti Foundation bekerjasama untuk menghasilkan beberapa sumur bor sebagai fasilitas air bersih untuk membantu warga masyarakat di Bringin, Pacing, Kumpulrejo, Tuban, Bojonegoro, dan sebagainya. Air bersih ini dimanfaatkan untuk fasilitas air baku (minum, mandi, masak) serta untuk sektor pertanian," kata Wakil Direktur Bidang Kerja Sama dan Sistem Informasi, Poltera, Akhmad Arif Kurdianto.

Pada program pengabdian masyarakat kali ini, Poltera tidak hanya melakukan pemasangan Smart Water Meter, tetapi juga menyediakan dashboard untuk mempermudah dilakukannya proses monitoring.

“Selain itu, Poltera juga memastikan terjadinya sharing knowledge untuk kemajuan bersama,” tambah Akhmad Arif.

Menurut Akhmad, salah satu masalah utama yang dihadapi dalam pengelolaan air adalah pengukuran penggunaan air oleh konsumen yang masih dilakukan secara konvensional. Hal ini menjadi masalah karena pengukuran konvensional ini masih sangat bergantung pada petugas yang melakukan pengukuran. Selain itu, pengukuran konvensional juga memiliki kendala non-teknis lain yang membuat data yang didapat menjadi tidak valid.

“Oleh karenanya, Poltera sangat senang bisa berkolaborasi dengan warga dan Bumi Bhakti Foundation dalam penerapan meter air yang sudah menerapkan teknologi IoT. Poltera berkomitmen untuk terus mendukung dan memfasilitasi kegiatan Bumi Bhakti Foundation, dalam upaya bersama untuk menyelesaikan permasalahan umat manusia dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan,” tambah Akhmad.

Sementara itu, Dosen Poltera sekaligus Koordinator Program Studi Diploma Tiga Teknik Listrik Industri, Bayu Praharsena, mengatakan bahwa sistem monitoring yang dikembangkan oleh mahasiswa Poltera ini mampu membaca jumlah debit yang dihasilkan sumur dan debit air yang dikonsumsi masyarakat. Data hasil pembacaan tersebut nantinya akan dikirim menuju server untuk diproses visualisasikan dalam dashboard data yang aktual. 

“Jadi, para pihak secara langsung dapat melihat kebermanfaatan air bersih tersebut melalui laman bumibaktifoundation.com. Sistem ini menjadi bukti inovasi anak bangsa yang sangat dibutuhkan masyarakat untuk ikut berkontribusi langsung dalam membantu penyediaan air bersih,” kata Bayu.

Lebih lanjut, Bayu mengatakan bahwa aplikasi tersebut juga berpotensi untuk dikembangkan menjadi aplikasi ponsel sehingga warga dapat memantau penggunaan air, debit air yang dikonsumsi dengan mudah, yakni cukup dengan melalui aplikasi ponsel. 

“Teknologi ini memiliki banyak potensi yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan atau permasalahan yang dihadapi,” tambah Bayu. (Poltera/Nan/Cecep)