Melalui PBL, Mahasiswa Politani Pangkep Hasilkan Tanaman Jagung Tahan Penyakit  dengan Seed Coating Ekstrak Daun Kelor

Melalui PBL, Mahasiswa Politani Pangkep Hasilkan Tanaman Jagung Tahan Penyakit dengan Seed Coating Ekstrak Daun Kelor

Pangkajene Kepulauan, Ditjen Vokasi -  Pembelajaran berbasis projek atau project based learning (PBL) yang diterapkan di perguruan tinggi vokasi memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengeksplorasi keilmuan dan menghasilkan beragam inovasi. Salah satunya adalah seperti tim mahasiswa Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan (Politani Pangkep) yang berhasil melakukan pelapisan benih atau seed coating pada benih  jagung dengan ekstrak daun kelor. 

Meski masih harus melakukan penelitian dan pengujian lebih lanjut, namun benih  jagung dengan pelapis ekstrak daun kelor ini terbukti menghasilkan tanaman jagung yang memiliki tingkat ketahanan terhadap hama bulai yang cukup bagus. Proses pelapisan benih  jagung dengan ekstrak daun kelor ini sendiri dilakukan oleh tim mahasiswa Jurusan Teknologi Produksi Pertanian, Program Studi (Prodi) Teknologi Produksi Tanaman Pangan, Politani Pangkep. Projek ini sendiri melibatkan 31 mahasiswa. 

"Produksi benih jagung ini masih merupakan hasil penelitian tahap awal. Untuk menjadi produk yang bisa dikomersilkan, tentu kami, dosen dan mahasiswa, harus melakukan penelitian lanjutan," kata Junyah Leli Isnaini selaku dosen Teknologi Produksi Tanaman Pangan, sekaligus pendamping mahasiswa pada projek ini. 

Menurut Junyah, produksi benih jagung oleh mahasiswa ini tidak lepas dari program PBL yang dilakukan langsung di Lahan Teaching Factory (TEFA) Produksi Benih Buludua Politani Pangkep. Melalui PBL, para mahasiswa diajak untuk berinovasi mengembangkan benih  jagung yang viabilitasnya tinggi yaitu kemampuan benih untuk berkecambah dengan optimal, tahan hama dan penyakit, serta meminimalisir terjadinya  deteorasi sehingga memiliki masa simpan yang lama. 


"Mutu dan kesehatan benih merupakan hal yang harus diperhatikan untuk menghasilkan produksi yang maksimum dan  penurunan viabilitas benih merupakan masalah utama dalam kegiatan penyimpanan benih. Oleh karena itulah, kami mencoba untuk berinovasi mencari solusi atas persoalan tersebut," kata Junyah. 

Para mahasiswa diminta untuk melakukan pelapisan benih atau seed coating yang selama ini menjadi salah satu upaya seed treatment yang sering dilakukan. 

“Para mahasiswa kemudian bereksplorasi dengan melakukan seed coating dengan berbagai bahan, salah satunya adalah ekstrak daun kelor," tambah Junyah.  

"Ternyata yang menggunakan ekstrak daun kelor ini memiliki viabilitas yang lebih baik, bahkan tahan terhadap penyakit  bulai yang selama ini menjadi momok bagi para petani jagung" tambah Junyah. 

Junyah berharap, produksi benih jagung ini dapat terus dikembangkan untuk menghasilkan benih jagung unggul dengan viabilitas tinggi . Saat ini Politani Pangkep sendiri sudah berkerja sama dengan Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Tanaman Serealia Kementerian Pertanian dan PT Sang Hyang Seri untuk memungkinkan pengembangan penelitian lanjutan, termasuk untuk pemagangan para mahasiswa Politani Pangkep di salah satu perusahaan terkemuka di bidang penyediaan benih dan pengolahan hasil pertanian tersebut. (Politani Pangkep/Nan/Cecep)