Membanggakan, Polban Borong Prestasi di Ajang Internasional

Membanggakan, Polban Borong Prestasi di Ajang Internasional

Bandung, Ditjen Vokasi - Kiprah nyata prestasi para mahasiswa vokasi tidak hanya sebatas di Indonesia saja. Para mahasiswa vokasi juga bisa membuktikan kompetensi mereka hingga mancanegara. Salah satunya seperti raihan prestasi yang ditorehkan oleh para mahasiswa Politeknik Negeri Bandung (Polban) di ajang Thailand Inventor’s Day 2023.


Pada acara yang digelar awal Februari lalu, empat tim mahasiswa Polban berhasil memboyong 2 medali emas dan 2 medali perak melalui produk-produk inovasi mereka yang  mampu memukau para juri di ajang tersebut. Bahkan, salah satu produk yakni Telemedicine System Based on Society 5.0 Technology to Realize SDGS and Researched Local Content in The Health Sector telah berhasil mendapatkan 4 awards sekaligus, yaitu Gold Medal, The Outstanding International Invention & Innovation Award, Best award from WWIEA (World Women Inventors & Entrepreneurs Association) Korea dan Best Award from TISIAS (Toronto International Society of Innovations & Advanced Skills) Canada. 


“Kami senang bisa membawa karya inovasi mahasiswa kami untuk unjuk gigi dan mendapatkan apresiasi yang sangat luar biasa dari para dewan juri di ajang yang tidak hanya level Asean atau Asia saja tapi juga banyak negara lainya,” kata Ketua Jurusan Elektro, Hepi Ludiyati. 



Hepi yang turut serta memimpin delegasi mahasiswa Polban di ajang tersebut mengatakan bahwa Thailand Inventor’s Day 2023 tidak hanya diikuti oleh negara-negara di Asia Tenggara saja, tetapi juga sejumlah negara lain yang selama ini dikenal dengan inovasi dan teknologi yang maju seperti Korea Selatan dan sejumlah negara lain seperti Finlandia dan Kanada. Ada juga India dan Saudi Arabia yang juga ikut serta dalam ajang tersebut.




Menurut Hepi, selain Telemedicine System Based on Society 5.0 Technology to Realize SDGS and Researched Local Content in The Health Sector atau yang dikenal dengan merk dagang SICARE, produk inovasi mahasiswa lainnya yang mendapat medali emas adalah Wireless Sensor Network Based Flood Early Warning. Sementara dua inovasi lainnya yakni  dan Arceniter 4.0 Climate Engineering Technology to Help Plant Growth to Support SDGs Zero Hunger and Economy Growth based on Android Application dan inovasi Low Cost Monitoring System and Local Weather Forecast Using Lora Technology, masing-masing meraih Silver Medal. 



“Produk-produk yang kami bawa memang produk-produk inovasi yang memang mampu untuk menyelesaikan dan menjadi solusi dengan berbagai masalah yang dihadapi di masyarakat,” kata Hepi. 


Hepi mencontohkan, aplikasi Telemedicine atau SICARE mampu menjadi solusi bagi sejumlah permasalahan kesehatan yang dihadapi masyarakat dan mampu mendeteksi kondisi kegawatdaruratan pasien secara jarak jauh. Aplikasi tersebut bekerja mirip dengan aplikasi layanan dokter pribadi seperti Halodoc. Bahkan, aplikasi SICARE memiliki lebih banyak fitur.


Terkait prestasi para mahasiswanya tersebut, Hepi berharap pemerintah bisa menyediakan lebih banyak kesempatan agar hasil karya atau produk inovasi dari para mahasiswa dapat lebih sering "unjuk gigi" khususnya di kancah internasional untuk membawa nama baik Indonesia. Hepi melihat mahasiswa vokasi di Indonesia sangat luar biasa dalam berinovasi dan tidak kalah dengan mahasiswa lain di luar negeri. 


“Karena hasil dari produk yang mereka ciptakan itu menunjukkan penguasaan atas ilmu pengetahuan yang selama ini mereka dapatkan di kampus,” kata Hepi. (Nan/Adi Sutrisno)