PNL dan IDUKA Bahas Kurikulum Berbasis Industri

Lhokseumawe, Ditjen Diksi - Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL) bersama industri, dunia usaha dan dunia kerja (IDUKA) membahas pemutakhiran kurikulum berbasis industri untuk Program Sarjana Terapan (Diploma IV) Teknologi Rekayasa Pembangkit Energi (TRPE) pada acara focus group discussion (FGD) di Ruang Rapat Direktur PNL (27/10).

Acara yang diikuti oleh 20 orang dosen TRPE dan kepala prodi di lingkungan Jurusan Teknik Elektro menghadirkan narasumber dari berbagai industri terkemuka di Kota Lhokseumawe dan Aceh Utara, di antaranya Sayed Mahfud, Ahmadi dan Muhammad Afdali dari PT Pertamina Hulu Energi NSB dan NSO, Dedy Haryadi Hasan selaku Kepala Pusdiklat PT Pupuk Iskandar Muda (PIM), Zulkhairina selaku Manager Pembangkit PLN UP3 Lhokseumawe, Armiya dari PT PJB UBJOM PLTMG Arun, Zulfikar dari PT HEPSEC (Hubei Electric Power System Engineering Construction), dan Munandar dari PT CAA (Cahaya Arie Abadi).

Direktur PNL Rizal Syahyadi mengatakan, acara ini dilaksanakan sebagai bentuk kemitraan atau “link and match” antara PNL dengan IDUKA yang bertujuan untuk menerima saran dan masukan dari IDUKA dalam rangka pemutakhiran kurikulum berbasis industri, sehingga kurikulum di Prodi TRPE benar-benar sejalan dengan kebutuhan industri saat ini. “Kurikulum berbasis industri penekanannya lebih kepada problem solving di industri serta mendorong dosen untuk terlibat langsung di dunia industri, salah satunya adalah program magang dosen. Harapannya, dengan perubahan kurikulum ini dapat mendongkrak Program Studi TRPE untuk mendapatkan akreditasi atau sertifikat internasional yang diakui oleh pemerintah,” ungkapnya.

Pada kesempatan tersebut Armiya dari PJB UBJOM PLTMG Arun memaparkan tentang pentingnya Sertifikat K3 (keamanan, kesehatan, dan keselamatan kerja) di dalam dunia industri. Dengan adanya Sertifikat K3 ini setiap pekerja dapat mengawasi jalannya pekerjaan sesuai dengan peraturan perundangan K3 di tempat kerja. “Kami berharap agar setiap mahasiswa TRPE yang lulus harus dibekali dengan Sertifikat Kompetensi dan juga Sertifikat K3,” paparnya.

Adapun Kepala Pusdiklat PIM Dedy Haryadi Hasan menyampaikan bahwa PNL merupakan salah satu mitra strategis dari PIM dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang selaras dengan kebutuhan IDUKA melalui program magang 150 mahasiswa PNL setiap tahun di PIM. Selain itu, untuk mendukung kurikulum Prodi TRPE berbasis industri terutama untuk kegiatan magang mahasiswa selama 6 bulan di PIM, pihaknya selalu terbuka untuk berdiskusi dengan PNL. 

“Selain program magang biasa, PIM dan PNL juga sudah melakasanakan Program Magang Mahasiswa Bersertifikat (PMMB) selama 6 bulan dan mahasiswa juga diberikan Sertifikat Kompetensi dari Lembaga Sertifikasi Profesi Pupuk Indonesia apabila uji kompetensi memenuhi,” ujar alumni PNL ini.

Sementara Zulfikar dari PT HEPSEC menyarankan supaya etos kerja dan etika profesi dari mahasiswa dan lulusan perlu ditingkatkan. Begitu juga dengan peningkatan kemampuan komunikasi melalui elektronik, kemampuan bahasa Inggris, ilmu bahan/komponen listrik, pemahaman standarisasi listrik IEEE, kemampuan desain drawing menggunakan AutoCAD, detail pemahaman tentang pembangkit seperti boiler dan water treatment plant, pemahaman lengkap tentang satuan dan konversi satuan antar sistem, budgeting, serta pneumatic system.

Adapun Sayed Mahfud dari PHE NSB & NSO menyarankan kepada peserta yang hadir untuk betul-betul mempersiapkan mahasiswa TRPE yang benar-benar memahami tentang penggunaan PCL dan DCS serta memiliki nilai lebih dalam bekerja, baik melalui program magang atau ketika sudah menjadi karyawan. Sedangkan Manager Pembangkit PLN UP3Lhokseumawe Zulkhairina menyampaikan, untuk meningkatkan skill dan kemampuan mahasiswa, sebaiknya  proses pembelajaran di TRPE, antara teori dan praktik harus dalam semester yang sama. “Kami siap men-support segala sesuatu yang berkaitan untuk penerapan kurikulum TRPE berbasis industri,” ujar alumni Teknik Mesin PNL 2002 ini.

Terakhir, narasumber dari PT CAA, Munandar, lebih menekankan pentingnya mahasiswa TRPE untuk memahami electrical monitoring system, K3, dan kemauan untuk belajar saat bekerja. (Diksi/PNL/AP/GS)