Poltera-Industri Kembangkan Teknologi Mesin Pertanian

Poltera-Industri Kembangkan Teknologi Mesin Pertanian

Madura, Ditjen Vokasi – Politeknik Negeri Madura (Poltera) bekerja sama dengan industri mitra PT Chunsan Petani Jaya mengembangkan teknologi mesin alat berat pertanian. Alat industri di bidang pertanian ini juga mendukung program-program yang ada di Poltera, seperti project based learning (PBL) dan teaching factory (tefa).

 

Direktur Poltera, Arman Jaya, mengharapkan kerja sama dengan PT Chunsan ini dapat memperluas Poltera secara global dan internasional.

 

"Kerja sama ini menjadi peluang yang luar biasa bagi Politeknik Negeri Madura untuk lebih berkembang lagi ke depan. Oleh karena itu, saya mengapresiasi Mr. Hyun Lee, pimpinan PT Chunsan," jelas Arman.

 

Arman juga berharap, sembilan dosen yang telah memiliki sertifikasi di bidang alat berat dan lima dosen yang menjadi asesor kompetensi dengan adanya kerja sama ini akan lebih mengembangkan program studi yang ada.

 

Sementara itu, CEO PT Chunsan Petani Jaya, Hyun Lee, menyebutkan bahwa tujuan kerja sama dengan Poltera, salah satunya agar dapat membangun Madura menjadi semakin jaya.

 

“Saya harapkan ke depan ada banyak wishlist plan yang bisa ditindaklanjuti dan kerja sama dengan Poltera untuk membangun Madura menjadi lebih jaya,” kata Lee.

 

Dalam naskah kerja sama (MoU) dengan PT Chunsan, kedua pihak sepakat untuk fokus pada tiga program kerja pada tahun 2022, yaitu penempatan teknologi Chunsan di Poltera sebagai media pembelajaran, service center alat berat, serta pelatihan bagi dosen dan mahasiswa terkait alat berat di bidang pertanian.

 

Selain bekerja sama dengan industri peralatan pertanian, Poltera juga menggandeng Kelurahan Banyuanyar, Kabupaten Sampang. Kerja sama tersebut dalam bidang penyuluhan tentang hygiene dan sanitasi pangan kepada pelaku UMKM ikan asap yang bertempat di balai kelurahan setempat.

 

Ketua Tim P2MD (Program Pemberdayaan Masyarakat Desa), Yudha Prasetyo, mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Alat Berat, berharap program ini dapat mewujudkan sinergi tiga pihak, yaitu perguruan tinggi, pemerintah, dan pelaku UMKM. “Goals yang diharapkan dari kegiatan P2MD ini adalah mewujudkan sinergi penta helix, antara perguruan tinggi, pemerintah daerah, pelaku UMKM, media massa, dan industri/BUMN,” harapnya.

 

Lebih lanjut, Yudha menambahkan, dalam keseluruhan rangkaian kegiatan P2MD ini, timnya juga melakukan inovasi teknologi, yaitu pembuatan fish smoking machine.

 

Sementara itu, Lurah Banyuanyar, Heldiyas Setya Risanto, menyambut baik program ini. Beliau akan memfasilitasi masyarakat, utamanya para pelaku UMKM ikan asap untuk membentuk kelompok usaha.

 

Risanto optimistis dengan terbentuknya kelompok usaha dapat meningkatkan efektivitas pemerintah, dalam hal ini Kelurahan Banyuanyar, dalam melakukan pembinaan. “Dalam jangka panjang, saya berharap program ini dapat mengubah citra Kampung Juklanteng, Kelurahan Banyuanyar menjadi sentra ikan asap khas Kabupaten Sampang,” ujarnya. (Diksi/Mya/AP/NA)