Sebelas Industri Siap Berkolaborasi dengan Ditjen Pendidikan Vokasi

Sebelas Industri Siap Berkolaborasi dengan Ditjen Pendidikan Vokasi

Jakarta, Ditjen Vokasi - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus berupaya meningkatkan ekosistem kemitraan antara satuan pendidikan vokasi dengan dunia usaha dan dunia industri (dudi) demi terselaraskannya lulusan pendidikan vokasi dengan kebutuhan dunia kerja. Sebagai implementasi pembentukan ekosistem kemitraan vokasi yang didukung penuh oleh seluruh stakeholder tersebut, Kemendikbudristek melalui Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI), Ditjen Pendidikan Vokasi merintis kerja sama baru dengan 11 industri yang berada di Kawasan Industri Kendal (KIK).


Penguatan komitmen kesepakatan kemitraan antara Kemendikbudristek dengan dudi tersebut diwujudkan melalui penandatanganan dokumen perjanjian kerja sama (PKS) serentak antara Ditjen Pendidikan Vokasi dengan 11 mitra industri. Kesepakatan tersebut dilakukan oleh PT United Tractors, Tbk., PT Erajaya Sembada, Tbk., Talent Growth, PT Kawasan Industri Kendal, PT Central Pertiwi Bahari, PT Sinar Harapan Plastik, PT Global Textile, PT Rumah Masa Depan, PT Buana Adhaya Agung Indonesia, PT Adhimix RMC Indonesia, dan PT Maju Bersama Gemilang. 


Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati, menjelaskan bahwa kerja sama yang dibangun bertujuan untuk mencapai keselarasan proses pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja. Sehingga, pada akhirnya implementasi dari kerja sama tersebut dapat mendukung terselaraskannya lulusan pendidikan vokasi dengan dunia kerja, baik untuk di masa saat ini maupun yang akan datang.

Hal tersebut mengingat dinamika dalam dunia industri yang terus mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Apalagi, kata Kiki, pendidikan vokasi memiliki posisi strategis dalam mencetak tenaga kerja terampil yang sesuai dengan standar industri.

"Potensi pendidikan vokasi yang sifatnya terbuka, aplikatif, dan fleksibel menjadi jawaban untuk percepatan penyiapan tenaga kerja yang sesuai kebutuhan industri. Terwujudnya keselarasan melalui penguatan kemitraan ini bisa sebagai jaminan untuk dapat membekali lulusan pendidikan vokasi dengan kompetensi yang sesuai dengan perkembangan industri,” tutur Kiki pada acara penandatanganan PKS yang dilakukan serentak di Jakarta (12/8). 


Sasaran kerja sama yang tercantum dalam PKS dituangkan dalam ruang lingkup penyelarasan kurikulum berbasis industri, peningkatan kompetensi bagi pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik, penyediaan pendidik tamu dari dudi, pengembangan dan pemanfaatan sarana dan prasarana, sertifikasi kompetensi bagi pendidik, praktik kerja lapangan dan/atau magang, rekrutmen lulusan pendidikan vokasi, penelitian terapan bersama (applied joint research), serta kerja sama lainnya yang disesuaikan dengan kapasitas dan kebutuhan mitra industri.


Selain kegiatan PKS, pada kegiatan tersebut juga dilaksanakan penandatanganan rencana kerja yang telah disusun antara Ditjen Pendidikan Vokasi dengan beberapa industri sebagai tindak lanjut penandatanganan PKS sebelumnya. Beberapa pihak yang menandatangani rencana kerja adalah PT Educa Sisfomedia Indonesia, PT Tira Austenite, PT Borine Technology Indonesia, dan PT Eclat Textile International.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Mitras DUDI, Saryadi,  menyampaikan apresiasi kepada seluruh mitra dudi, khususnya kepada PT KIK Kendal yang telah memfasilitasi perluasan kerja sama dengan tenant-tenant industri dalam kawasan tersebut.


Saryadi menjelaskan bahwa kemitraan yang dibangun dengan industri selama ini merupakan kemitraan yang saling membawa manfaat bagi kedua belah pihak. Mitra industri bisa mengambil manfaat, seperti mendapatkan supply tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan industri, dukungan lini produksi melalui proses praktik kerja dan pemagangan, serta efisiensi biaya pelatihan calon tenaga kerja. Selain itu, industri dapat memanfaatkan keuntungan super tax deduction, yakni badan usaha yang menyelenggarakan kegiatan magang dan vokasi lainnya akan mendapat pemotongan pajak paling tinggi 200 persen.


“Sementara bagi satuan pendidikan, kerja sama ini akan bermanfaat pada capaian kompetensi agar sesuai kebutuhan industri, sharing sarana dan prasarana pengajaran untuk peningkatan skill peserta didik, serta keterserapan lulusan pada industri mitra,” ujar Saryadi.


Saryadi berharap, perjanjian kerja sama yang baru saja ditandatangani tersebut bisa secepatnya direalisasikan menjadi rencana-rencana kerja nyata yang akan membawa dampak positif terhadap pendidikan vokasi.


Hari Sutaryadi, perwakilan dari Global Textile, mengatakan bahwa penandatanganan PKS merupakan sebuah terobosan yang membuat kedua belah pihak akan lebih gencar dalam memberikan masukan dan ide-ide. "Ini akan memberikan dampak bagi industri di Jawa Tengah. Kami berharap bisa memberikan dampak tidak hanya hari ini, tetapi juga dalam jangka panjang,” kata Hari.

Hadir pada kegiatan penandatanganan PKS dan rencana kerja, yaitu Presiden Direktur PT Kawasan Industri Kendal (Stanley Ang Meng Fatt) serta perwakilan industri. Sementara itu, pejabat dari lingkungan Ditjen Pendidikan Vokasi dihadiri oleh Sekretaris Ditjen Pendidikan Vokasi (Wartanto), Direktur Sekolah Menengah Kejuruan (Wardani Sugiyanto), dan sejumlah pejabat lainnya. (Diksi/Nan/AP/NA)