Siswa SMKN 4 Kupang Ciptakan Alat Jemuran Pintar Berbasis Internet

Siswa SMKN 4 Kupang Ciptakan Alat Jemuran Pintar Berbasis Internet

Kupang, Ditjen Vokasi – Salah satu bukti keberhasilan dari pendidikan ialah dapat dilihat bagaimana siswa dapat mengimplementasikan ilmu yang didapatkan untuk menciptakan sebuah inovasi yang bermanfaat untuk kehidupan masyarakat. 


Kali ini kabar baik datang dari siswa SMKN 4 Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang telah menciptakan solusi cerdas dengan mengembangkan alat jemuran pintar berbasis internet. Inovasi ini tidak hanya memudahkan aktivitas masyarakat, tetapi juga menunjukkan potensi luar biasa yang dimiliki oleh generasi muda dalam menghadapi era digital.


Alat jemuran ini merupakan salah satu peralatan rumah tangga yang umum digunakan di rumah. Namun, dalam era di mana konektivitas internet semakin menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, mengintegrasikan teknologi ke dalam alat rumah tangga sederhana seperti jemuran dapat membawa manfaat yang signifikan. Alat jemuran pintar berbasis internet yang dikembangkan oleh siswa SMKN 4 Kupang adalah jawaban atas kebutuhan akan efisiensi dan kemudahan dalam menjemur pakaian. Dengan konektivitas internet, pengguna dapat mengontrol jemuran untuk mengatur jadwal pengeringan, memantau kondisi cuaca, dan menerima notifikasi saat pakaian sudah kering.


Proses pengembangan alat ini melibatkan riset yang cermat, perancangan prototipe, dan uji coba secara bertahap. Kepala SMKN 4 Kupang, Semi Ndolu menuturkan bahwa ini merupakan salah satu bentuk kebebasan berpikir dan berkreasi yang diterapkan di SMKN 4 Kupang. Para pendidik bertindak sebagai pembimbing dan para siswa lah yang berperan untuk berpikir dan mengkreasikan seluruh ide yang dimiliki. 


“Ini berfungsi untuk membentuk rasa tanggung jawab sekaligus mengasah kreativitas para siswa. Hasil yang dibuat oleh para siswa sangat bagus dan bermanfaat untuk banyak orang,” ucap Semi.


Semi menambahkan bahwa ide ini adalah milik Gavrila Asten dan Casandra Temaluru. Semi mengapresiasi kemampuan yang dimiliki oleh dua siswa perempuan yang telah menghasilkan inovasi baru. Jemuran berbasis IoT ini berguna ketika musim hujan karena alat ini langsung memerintahkan untuk bagian jemuran masuk ke dalam sehingga baju-baju yang dijemur pun tidak basah.


Gavrila Asten, siswa kelas XII Jurusan Teknologi Informasi dan Komunikasi menyampaikan bahwa pengalaman membuat jemuran berbasis IoT adalah pengalaman yang baru untuknya. Hal ini dikarenakan ia harus menggabungkan teknologi dengan jemuran. 


“Secara tidak langsung saya dituntut berpikir kritis untuk menyelesaikan ide yang sudah kami mulai. Kami juga menjadi lebih produktif dan tertantang setelah produk ini berhasil kami selesaikan,” ucap Gavrila.


Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur, Ambrosius Kodo menyampaikan apresiasinya kepada para siswa SMKN 4 Kupang. 


“Saya apresiasi betul karena mereka bisa membangun lingkungan sekolah sebagai tempat bagi anak-anak untuk bertumbuh, berkreasi, dan berinovasi. Kita harus dukung terus potensi-potensi dari setiap siswa,” tutur Ambrosius. (Aya/Cecep)