SMKN 1 Garut: Gencar Berprestasi, Tingkatkan Kerja Sama

Garut, Ditjen Diksi - Seakan tiada halangan untuk terus berkarya, SMKN 1 Garut yang terletak di Jalan Cimanuk No. 309 A, Kota Garut, Jawa Barat, terus saja bergeliat dan menorehkan prestasi dalam kondisi pandemik dan keterbatasan dalam perihal kegiatan belajar mengajar. SMK yang memiliki 2.525 siswa ini terdiri dari 72 rombel kelas dari berbagai tingkatan. Adapun guru bertugas adalah 138 orang, yang membimbing siswa secara langsung dalam kompetensi keahlian akuntansi dan keuangan lembaga, otomatisasi tata kelola perkantoran, bisnis daring dan pemasaran, multimedia, teknik energi terbarukan, sistem informatika jaringan dan aplikasi, serta yang terakhir adalah manajemen logistik. 

Kondisi pandemik yang memaksa untuk melakukan proses belajar jarak jauh, tak ayal menimbulkan kesulitan dan hambatan diakui dialami oleh Nurdin Rusli selaku Wakil Kepala Bidang Kesiswaan. “Kesulitan itu pasti ada, apalagi awal-awal melaksanakan proses pembelajaran jarak jauh adalah sinyal. Kemudian ada siswa yang tidak memiliki fasilitasnya, tidak punya handphone,” ujarnya.

Karenanya, SMKN 1 Garut bekerja sama dengan Telkom untuk memberikan akses sinyal ke daerah terpencil sekitar Garut dan Kantor Cabang Dinas Garut (KCD) untuk memberikan pinjaman perangkat komputer tablet sebagai media untuk belajar. Selain itu, sekolah juga terus kualitas kurikulum yang diajarkan agar selaras dengan perkembangan zaman yang berdampak pada perubahan kebutuhan industri. 

Nurdin menjelaskan, sekolah terus berupaya untuk menyelaraskan kurikulum belajar dengan program teaching factory (tefa), teaching industry, dan rutin mengadakan pendidikan disiplin karakter. “Tefa membiasakan siswa melakukan pekerjaan sesuai dengan industri, kemudian mereka ditempatkan di industri sehingga pengalaman, kompetensi, dan kemampuannya lebih matang,” paparnya.

Ditambah lagi, sekolah kejuruan ini juga telah berhasil menorehkan berbagai prestasi di tengah pandemik. Di antaranya adalah juara kabupaten di bidang tari dan kawi sunda, juara tingkat provinsi untuk ajang Jabar Kuwl Challenge, dan juara tingkat nasional pada ajang FLS2N untuk bidang gitar solo. Selain itu, SMKN 1 Garut juga berhasil meraih bantuan untuk program Center of Excellent (COE) pada kompetensi keahlian energi terbarukan. 

Sekolah yang memiliki program SMK “Fast Track” pada bidang keahlian kompetensi sistem informatika jaringan dan aplikasi serta manajemen logistik ini bekerja sama dengan beberapa politeknik guna menyiapkan siswa yang ingin meneruskan studi dan melakukan kegiatan magang yang setara dengan dua semester perkuliahan. “Kita usahakan mereka untuk melakukan magang di politeknik sehingga setara dengan mereka melakukan perkuliahan selama dua SKS. Sehingga, apabila mereka melanjutkan ke D3, tinggal mengambil yang sisanya,” tutur Asep Faridadin selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas dan Hubin SMKN 1 Garut. 

Di samping itu, SMKN 1 Garut sendiri tercatat telah bekerja sama dengan 20 perusahaan, dua berada di Jakarta dan lainnya berlokasi di sekitar Bandung dan Garut. Asep pun berharap, program “link and match” ini dapat terus mendapatkan dukungan dari pemerintah, khususnya Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi. “Harapan kami, bukan hanya ceremonial menandatangani MOU, tapi menghadirkan dunia industri ke sekolah. Kalau memang tidak bisa menghadirkan industri di sekolah, berilah bantuan mengakses industri untuk menitipkan anak-anak kami,” pungkasnya. (Diksi/TM/AP/GS)