Teaching Factory SMK Ma’arif Kota Mungkid Hasilkan Produk Siap Jual
Magelang, Ditjen Vokasi – Kegiatan teaching factory (Tefa) merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh SMK Ma’arif Kota Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Melalui kegiatan ini, siswa-siswi SMK Ma’arif Kota Mungkid membuat beraneka produk yang telah siap jual.
Kepala SMK Ma’arif Kota Mungkid, Ngungun Bayu Santoso, mengungkapkan bahwa setelah ditetapkan menjadi SMK Pusat Keunggulan Skema Pemadanan Dukungan (PK SPD), sekolah yang dipimpinnya terus mengalami peningkatan, baik dari segi fasilitas hingga sumber daya manusianya.
“Sangat terasa sekali, dari sarpras ada gedung hingga peralatan sesuai standar industri dan peningkatan SDM-nya,” tutur Bayu.
Semakin eratnya hubungan sekolah dengan industri memberikan dampak yang baik untuk sekolah, seperti adanya guru tamu yang didatangkan dari industri. Guru dan siswa yang berkesempatan magang di industri. Semua ini berdampak pada peningkatan produk yang dihasilkan.
Salah satu produk yang dihasilkan oleh SMK Ma’arif Kota Mungkid ialah mesin roasting kopi. Mesin ini dibuat oleh guru dan siswa ketika mereka berkesempatan magang di salah satu industri selama 5 (lima) bulan.
Terdapat 2 jenis mesin roasting kopi yang dibuat, yakni mesin dengan kualitas standar dan mesin kualitas premium. Mesin yang diberi merk NU Roaster saat ini belum diproduksi secara masal karena terdapat keterbatasan alat di SMK Ma’arif Kota Mungkid. Rencananya setelah peralatan di sekolah telah terpenuhi, mesin ini akan diproduksi masal hingga bisa dikonsumsi oleh masyarakat.
“Mesin yang dibuat kemarin dikerjakan pas magang di industri, tapi karena ada keterbatasan alat di sekolah jadi mesin ini belum bisa diproduksi mandiri. Nanti kalau peralatannya sudah memenuhi kami akan produksi masal,” ucap Bayu.
Selain mesin roasting kopi, siswa SMK Ma’arif Kota Mungkid juga menghasilkan produk part-part, seperti mur, baut, dan part lainnya.
Guru Teknik Mesin, Teguh Raharjo, mengungkapkan bahwa pembuatan part-part ini merupakan hasil kolaborasi antara guru dengan siswa.
“Awalnya kan guru memberi contoh dengan membuat satu part terlebih dahulu. Siswa kemudian meneruskan pembuatan part-part itu, tetapi tetap diawasi oleh guru. Part-part yang dibuat oleh siswa juga telah dipesan oleh industri.” ungkap Teguh.
Tidak hanya mesin roasting kopi dan part saja, siswa SMK Ma’arif Kota Mungkid juga menciptakan inovasi yang terbilang unik, yakni gula jeruk dan gula jahe. Gula jeruk dan gula jahe ini agak berbeda dari gula tebu pada umumnya. Selain namanya yang berbeda, rasanya pun juga berbeda. Gula jeruk memberikan rasa jeruk begitu juga dengan gula jahe yang memberikan rasa seperti jahe pada umumnya. Kedua gula ini dibuat dengan 100% bahan alami. Gula jeruk dan gula jahe sudah tersertifikasi halal dan memiliki nomor PIRT sehingga aman untuk dikonsumsi. Kedua produk ini telah dijual untuk umum dengan harga satuannya dipatok mulai dari 10 ribu. Hasil dari penjualan produk-produk kemudian diolah oleh unit produksinya masing-masing.
Produk-produk yang dihasilkan oleh siswa SMK Ma’arif Kota Mungkid banyak dipuji dan diminati oleh masyarakat serta industri. Bahkan, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, pada saat kunjungan ke SMK Ma’arif Kota Mungkid dalam rangka peresmian Gedung Pusat Keunggulan SMK Ma’arif Kota Mungkid (21-02-2023) pun turut memuji hasil karya yang telah dibuat oleh siswa.
“SMK Ma’arif ini cukup serius, bahkan tadi saya lihat karya yang dihasilkan bagus-bagus. Kerja sama dengan industri hasilkan mesin roaster dan ini salah satu bukti nyata karya yang bisa dilihat,” ungkap Ganjar. (Aya/Nur Arifin)