Tingkatkan Produktivitas Petani Kemiri, PNP Ciptakan Mesin Pencacah Cangkang  Buah Kemiri

Tingkatkan Produktivitas Petani Kemiri, PNP Ciptakan Mesin Pencacah Cangkang Buah Kemiri

Padang, Ditjen Vokasi - Guna meningkatkan produktivitas petani kemiri dalam mengolah  buah kemiri, tim dosen dan mahasiswa Politeknik Negeri Padang (PNP) merancang mesin pencacah cangkang buah kemiri. Selain mampu mencacah cangkang kemiri, mesin ini juga membantu memudahkan proses penyortiran buah atau biji kemiri.


Mesin pemecah cangkang buah kemiri ini dirancang oleh gabungan dosen dan dan mahasiswa dari Program Studi D-4 Teknik Manufaktur yang diketuai oleh Zulhendri. Selain Zulhendri, pengembangan alat ini juga dilakukan oleh dua dosen lainnya, yakni Elvis Adril dan Yuliarman. Sementara itu, dua mahasiswa yang terlibat adalah Yudha C.P dan Daffa Thoriq.


Dosen sekaligus ketua tim dalam proyek mesin ini, Zulhendri, mengatakan bahwa pengembangan mesin pencacah cangkang buah kemiri ini menjadi bagian dari program pengabdian kepada masyarakat. Tujuan untuk membantu meningkatkan produktivitas para petani kemiri.


“Selama ini untuk mendapatkan biji kemiri itukan dilakukan dengan cara memecahkan secara manual, dengan cara dipukul satu persatu. Hal ini tentu tidak efektif dan membutuhkan waktu yang lama,” kata Zulhendri.


Oleh karena itulah, Zulhendri dan rekannya kemudian merancang alat untuk pemecah cangkang buah kemiri dengan menggunakan penggerak motor 2 Horse Power. Menurut Zulhendri, alat pemecah cangkang kemiri ini memiliki kapasitas 20 kg per jam.


Alat ini terdiri atas bagian pelempar yang berputar secara vertikal yang karena efek sentripetal yang akan melemparkan biji kemiri ke dinding pemecah yang akan memecahkan kemiri. Biji kemiri dan cangkang yang sudah terpecah kemudian jatuh ke bawah dan masuk kebagian saringan untuk memisahkan antara biji dan cangkang. 


“Kemudian biji kemiri masuk ke dalam wadah penampung,” kata Zulhendri.


Untuk mendapatkan putaran pelontar yang ideal dilakukan beberapa kecepatan, yaitu 250 rpm, 350 rpm, dan 500 rpm. Dari ketiga variasi putaran tersebut didapatkan putaran terbaik dengan cangkangnya pecah dan biji terlepas dengan baik tanpa ikut pecah, yaitu pada putaran 350 rpm.


Alat ini sendiri sudah melalui serangkaian uji coba, terutama untuk mendapatkan kecepatan ideal bagian motor pelontar.


“Kecepatan putaran rotor terbalik adalah 350 rpm yang menghasilkan cangkang buah kemiri pecah dengan baik,” tambah Zulhendri.


Alat ini juga dilengkapi dengan sistem saringan yang digunakan untuk menyaring biji serta kulit kemiri yang hancur dan kemiri yang utuh yang  terletak pada bagian corong keluar. Sistem saringan ini akan memudahkan masyarakat atau petani untuk melakukan penyortiran buah atau biji kemiri. (PNP/Nan/Cecep)