Wah, 9 SMK di Kalsel Siap Jadi BLUD

Wah, 9 SMK di Kalsel Siap Jadi BLUD

Banjarmasin, Ditjen Vokasi - Sebanyak sembilan sekolah menengah kejuruan negeri (SMKN) di Kalimantan Selatan (Kalsel) kini sudah siap menjadi badan layanan umum daerah (BLUD).  

 

Kesembilan sekolah tersebut adalah SMKN 2 Banjarmasin, SMKN 3 Banjarmasin, SMKN 4 Banjarmasin, SMKN 5 Banjarmasin, SMKN 2 Banjarbaru, SMKN 3 Banjarbaru, SMKN 1 Martapura, SMKN 2 Amuntai, serta SMKPPN Pelaihari.  

 

Kepala Bidang Pembinaan SMK, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan, Syamsuri, mengatakan bahwa kesembilan SMK tersebut telah layak menjadi BLUD karena memiliki sarana dan prasarana yang memadai. SMK-SMK itu juga mempunyai kompetensi keahlian yang bisa diunggulkan.  

 

"Potensi masing-masing sekolah beragam, ada dari bidang perhotelan, busana, otomotif, peternakan, dan masih banyak lagi," kata Syamsuri.

 

Syamsuri mencontohkan, SMKN 3 Banjarmasin yang memiliki kompetensi keunggulan di bidang hospitality dan ekonomi kreatif. SMK ini bahkan memiliki sejumlah teaching factory (tefa), misalnya Hotel Borneo Syariah.

 

Menurut Syamsuri, saat ini sekolah-sekolah kejuruan tersebut tinggal menunggu surat keputusan (SK) dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terkait persetujuan SMK BLUD yang akan dilanjutkan ke Pemprov Kalsel. 

 

“Hasil penilaian oleh tim penilai, sembilan SMK yang diusulkan sudah siap dijadikan BLUD," sebut Syamsuri. 

 

Proses selanjutnya, hanya tinggal melakukan pemantapan mutu SDM di sembilan SMK yang diusulkan. Hal tersebut bisa melalui bimbingan teknis (bimtek) dan studi tiru ke berbagai sekolah di luar daerah yang sudah menjadi BLUD.  

 

Masih menurut Syamsuri, nantinya setelah dilakukan berbagai penguatan SDM, selanjutnya SMK ditetapkan menjadi BLUD melalui peraturan gubernur. "Targetnya, tahun ini bisa selesai," katanya.

 

Syamsuri menegaskan, pembentukan BLUD bukan berarti sekolah-sekolah tersebut akan mengutamakan sisi bisnis di lingkungan sekolah, melainkan justru menjadikan pelayanan pendidikan yang lebih baik dan berkualitas. Model belajar siswa akan terjun langsung dalam praktik industri melalui konsep tefa tersebut.

 

Konsep BLUD pada SMK sendiri berawal dari dorongan pemerintah untuk SMK lebih mandiri, inovatif, kreatif, serta produktif. Program revitalisasi SMK dan bantuan tefa diharapkan mampu mendorong SMK menjadi BLUD. (Diksi/Nan/AP/NA)