Berdaya Saing, Jebolan SMK Siap Mengglobal

Berdaya Saing, Jebolan SMK Siap Mengglobal

Gresik, Ditjen Vokasi – Berkolaborasi dengan Dinas Tenaga Kerja dan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), SMK Mamba’ul Ihsan, Gresik, Jawa Timur menggelar penyuluhan mengenai prosedural bagi lulusannya yang akan berkarier di kancah internasional (10/10).

 

Memiliki kompetensi yang terasah disertai dengan kemampuan soft skills yang mumpuni, siswa SMK tentunya berpeluang untuk dapat bekerja di kancah internasional. Hal tersebut seperti disampaikan oleh Kepala SMK Mamba’ul Ihsan, Abid Nailul Ridlo. “Salah satu langkah awal adalah sosialisasi, kali ini dengan menggandeng Disnaker dan BP2MI,” ujar Abid.

 

Abid menambahkan, penyuluhan yang diikuti sebanyak 80 siswa tersebut dilakukan guna memberikan pembekalan kepada siswa agar menjadi tenaga profesional yang mumpuni di ranah internasional secara legal. “Di luar negeri juga banyak peluang kerja yang bisa diisi oleh lulusan SMK. Untuk itu, kita (pihak sekolah) juga terus berkolaborasi dengan berbagai stakeholder untuk membukakan peluang bagi lulusan SMK ini nantinya,” imbuhnya.

 

Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Penempatan Kerja Disnaker Gresik, Moch. Afandi, yang mengatakan bahwa lulusan SMK merupakan salah satu talenta yang memiliki peluang bekerja di dalam maupun luar negeri.

 

Menurut Afandi, penyuluhan tersebut penting diselenggarakan agar para siswa yang berminat untuk bekerja dan meniti kariernya di luar negeri mampu memahami prosedurnya dan terus mempersiapkan diri untuk mengasah kompetensinya guna mampu berdaya saing global. “Kenapa harus prosedural? Karena pemerintah membuat regulasi agar mereka memiliki keahlian selama bekerja dan tetap ada pengawasan serta jaminan perlindungan sebagai warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja di luar negeri,” ungkapnya.

 

Hal itu disampaikan Afandi mengingat ditemuinya kasus bagi WNI yang dideportasi atau mereka yang sakit, namun tidak terdaftar dalam pendataan WNI yang bekerja di luar negeri sehingga terlambat mendapatkan penanganan. (Diksi/Tan/AP/NA)