Bimbingan Teknis Calon Reviewer Tingkatkan Hasil Penelitian PTV

Jakarta, Ditjen Diksi – Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi menyelenggarakan “Bimbingan Teknis Calon Reviewer Proposal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat” selama empat tahap berturut-turut jelang akhir tahun 2021. Kegiatan tersebut diikuti oleh kurang lebih 500 dosen pendidikan tinggi penyelenggara pendidikan vokasi.

Direktur Akademi Pendidikan Tinggi Vokasi (PTV) Beny Bandanajaya menyampaikan, adanya penelitian yang dilakukan oleh para dosen vokasi yang difasilitasi oleh Kemdikbudristek diharapkan dapat menjadi solusi dalam pemecahan berbagai permasalahan yang ada di masyarakat.

“Untuk penelitian di tahun 2022 fokus bidang riset yang dikembangkan terkait bidang ekonomi, pariwisata, dan kesehatan. Khusus vokasi, luaran yang diharapkan adalah sebuah produk atau prototipe yang bisa digunakan oleh masyarakat,” tutur Beny.

Berbeda dengan skema riset dosen pendidikan akademik, skema penelitian bagi dosen pendidikan tinggi penyelenggara pendidikan vokasi diwajibkan dengan adanya dokumen studi kelayakan dan rencana bisnis dari penelitian yang dihasilkan. Hal itu guna memastikan kebutuhan pasar antara kebutuhan bagi dunia usaha dan dunia industri (DUDI) dan masyarakat.

Beny juga menegaskan, diselenggarakannya bimbingan teknis bagi calon reviewer dapat memberikan kesiapan bagi para peserta dalam melaksanakan proses review proposal dan hasil penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat yang baik dan benar sesuai standar kualitas yang diinginkan. Karenanya, dalam bimbingan teknis yang diselenggarakan tersebut peserta dibekali dengan berbagai materi-materi yang berkaitan dengan strategi penilaian administrasi dan substansi dalam melakukan review proposal, hasil penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang diajukan oleh para dosen vokasi untuk didanai oleh Direktorat Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi untuk tahun 2022 mendatang.

Beny menambahkan, penelitian yang merupakan lanjutan dari program yang telah diselenggarakan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi (Kemristekdikti) masih terus menyesuaikan proses transisi dalam melahirkan berbagai transformasi baru. “Kita akan melanjutkan apa yang sudah dilanjutkan oleh Kemristekdikti, yaitu Simlitabmas. Artinya, apa yang akan kita lanjutkan tidak jauh beda dengan sistem yang sudah berjalan. Tentunya, semuanya akan terus dikembangkan dan kita berharap pengelolaan yang masih transisi ini kita terus berbenah karena ada beberapa transformasi yang berproses,” imbuhnya. (Diksi/Tan/AP/KR)