BLK Komunitas Kuatkan Pendidikan Vokasi

Tasikmalaya, Ditjen Diksi – Sebagai dukungan dalam upaya penguatan pendidikan vokasi, Kementerian Ketenagekerjaan menggelar Rembuk Nasional Vokasi dan Kewirausahaan, sekaligus pengukuhan dewan pengurus Badan Latihan Kerja (BLK) Komunitas di Tasikmalaya, Jawa Barat (8/6).

“Dengan resmi mengukuhkan dewan pengurus koordinasi nasional BLK komunitas. Saya percaya bahwa Saudara akan mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan dalam melakukan visi dan misi untuk kemajuan komunitas dalam menghasilkan tenaga kerja yang kompeten,” tutur Ida Fauziyah, Menteri Ketenagakerjaan.

Ida mengakui bahwa di masa pandemik ini terjadi peningkatan yang tajam pada angka pengangguran, yakni sebanyak 9,7 juta jiwa. Karenanya, Kemnaker beserta seluruh stakeholder, termasuk Ditjen Pendidikan Vokasi, melakukan berbagai upaya, salah satunya melakukan peningkatan pendidikan vokasi melalui BLK.

“Bagaimana kita mampu menghasilkan tenaga kerja yang kompeten untuk mengurai pengangguran terbuka, BLK menjadi jawaban bagi masyarakat untuk meningkatkan kompetensi agar terserap di dunia kerja,” tambah Ida

Ida juga mengatakan bahwa BLK komunitas dibutuhkan untuk meningkatkan kompetensi masyarakat. Sinergitas dari semua stakeholder sangat dibutuhkan untuk mencapai keberhasilan visi dan misi dari BLK.

Tercatat, sampai dengan akhir tahun 2020 sudah ada sekitar 2.127 BLK yang dibangun dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Tentunya, hal itu menjadi sebuah komitmen bersama untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) unggul yang mampu berdaya saing global.

“Diharapkan dengan terbentuknya BLK komunitas ini dapat menghasilkan BLK komunitas yang mandiri, serta menghasilkan lulusan yang kompeten dan siap kerja atau lulusan yang siap berwirausaha,” kata Budi Hartawan, Direktur Jenderal Pembinaan dan Pelatihan Vokasi Kemnaker.

Ke depannya, akan dibangun 10 BLK komunitas di sekitar 5 wilayah destinasi prioritas yang kemudian disesuaikan dengan kebutuhan pengembangan pariwisata di daerah tersebut. Di samping itu, akan dibentuk 25 BLK Komunitas yang menjadi inkubator bisnis.

“Harapannya adalah BLK inkubator ini bisa menjadi kaka asuh bagi BLK lainnya. Sudah bisa gendong BLK komunitas baru untuk bisa sama-sama kuat, untuk bisa sama-sama melahirkan wirausaha sehingga dapat menekan angka pengangguran,” ujar Ida menutup sambutannya. (Diksi/Tan/AP)