Bupati Halmahera Timur Dukung Implementasi Kurikulum Merdeka

Bupati Halmahera Timur Dukung Implementasi Kurikulum Merdeka

Halmahera Timur, Ditjen Vokasi - Pendidikan menjadi program prioritas di Kabupaten Halmahera Timur (Haltim), Maluku Utara. Oleh karena itu, berbagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di Haltim disambut gembira oleh Bupati Haltim, H. Ubaid Yakub, termasuk Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) yang digagas Kemendikbudristek.

 

Seperti diketahui, dalam rangka pemulihan pembelajaran, Kemendikbudristek telah mengeluarkan kebijakan Merdeka Belajar episode ke-15, yakni Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar (PMM).

 

Bagi Ubaid Yakub, kunjungan Tim Kemendikbudristek yang dipimpin Plt. Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI), Ditjen Pendidikan Vokasi, Saryadi, di Haltim merupakan kebanggaan dan kehormatan bagi masyarakatnya. Kehadiran Saryadi beserta rombongan ini disambut Bupati Ubaid Yakub dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Haltim.

 

Untuk meninjau kesiapan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), Saryadi beserta rombongan mengunjungi sejumlah sekolah di Haltim. Salah satu sekolah yang dikunjungi adalah Sekolah Dasar Negeri (SDN) Subaim 2, Halmahera Timur, yang telah mendaftar IKM Mandiri Berubah.

 

Saryadi mengungkapkan, kunjungan kerja kali ini juga dalam rangka silaturahmi dengan jajaran pimpinan daerah dan para kepala sekolah, serta guru dari sekolah yang mengimplementasikan Kurikulum Merdeka di Haltim

 

Dalam kesempatan itu, Saryadi menyosialisasikan pentingnya penerapan Kurikulum Merdeka yang tepat dan sesuai esensi. Oleh karena itu, ia mendorong kepala sekolah dan guru untuk memanfaatkan PMM dan Komunitas Belajar untuk mendukung IKM.

 

Saryadi menjelaskan, ada sejumlah kelebihan dari Kurikulum Merdeka. Salah satunya, kurikulum ini lebih sederhana dan mendalam karena fokus pada materi yang esensial dan pengembangan kompetensi peserta didik sesuai fasenya.

 

“Dengan Kurikulum Merdeka, belajar menjadi lebih mendalam, bermakna, tidak terburu-buru, serta menyenangkan,” ujar Saryadi di Haltim (3/8).

 

Selain itu, lanjut Saryadi, kurikulum ini juga lebih merdeka, tidak hanya kepada peserta didik, tetapi juga guru. Bagi peserta didik di jenjang pendidikan SMA, tidak ada lagi program peminatan. “Peserta didik diberikan kebebasan untuk memilih mata pelajaran sesuai minat dan bakatnya,” katanya.  

 

Selain itu, guru dalam mengajar juga sesuai dengan tahap capaian dan perkembangan peserta didik. “Sekolah juga diberikan kewenangan untuk mengembangkan dan mengelola kurikulum dan pembelajaran sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan dan peserta didik,” jelas Saryadi.

 

Adapun bagi Bupati Ubaid Yakub, kunjungan ini juga sebagai momentum strategis bagi Haltim dalam upaya meningkatkan mutu dunia pendidikan. “Mudah-mudahan dengan kunjungan ini, pendidikan Haltim ke depan tidak kalah jauh dengan wilayah lain di Maluku Utara,” tuturnya.

 

Diakui Ubaid Yakub, sumber daya manusia (SDM) di Haltim sangat terbatas. Oleh karena itu, ini menjadi tantangan bagi jajaran Pemkab Haltim untuk mengakselerasi dunia pendidikan.

 

Terkait dengan IKM, Ubaid Yakub sangat mendukung dan akan berupaya untuk melaksanakan kurikulum tersebut di semua jenjang pendidikan, mulai dari pendidikan dasar, menengah, hingga pendidikan tinggi. Terlebih, kata Ubaid Yakub, Kurikulum Merdeka memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk memilih mata pelajaran yang sesuai dengan minat dan bakatnya. “Saya kira ini perlu ada ikhtiar yang keras untuk mewujudkannya,” ujar Ubaid Yakub.

 

Menurut Ubaid Yakub, Kurikulum Merdeka memiliki manfaat yang besar bagi peserta didik, guru, dan sekolah. “Saya kira untuk memajukan pendidikan di Haltim tidak ada kata, kecuali berupaya untuk menerapkan Kurikulum Merdeka,” ujarnya.

 

Untuk itu, Ubaid Yakub beserta jajaran Pemkab Haltim akan memberikan dukungan penuh untuk melaksanakan Kurikulum Merdeka. Ubaid Yakub berharap, dalam rangka untuk menyukseskan IKM, Pemkab Haltim akan berada dan berjalan beriringan dengan seluruh elemen masyarakat, termasuk jajaran pendidikan.

 

Diakui Ubaid Yakub, IKM di Haltim memang masih banyak kekurangan dan keterbatasan. “Namun, kami memiliki semangat dan komitmen yang tinggi untuk melaksanakan Kurikulum Merdeka,” ujar Yakub bersemangat.

 

Ubaid Yakub juga berharap perlu adanya kolaborasi antara pemerintah daerah dan Kemendikbudristek dalam menyukseskan IKM.  Ubaid Yakub juga meminta kepada seluruh jenjang pendidikan di Haltim, mulai dari pendidikan anak usia dini hingga jenjang pendidikan menengah dan tinggi, untuk berlomba mendaftarkan IKM di PMM.

 

“Saya kira sangat terlambat kalau kita tidak mendaftarkan diri sebagai sekolah yang mengimplementasikan Kurikukum Merdeka,” kata Ubaid Yakub.

 

Bupati Haltim itu juga mengharapkan dukungan Kemendikbudristek untuk memajukan pendidikan di Haltim. Diakui Ubaid Yakub, saat ini sarana dan prasarana serta dukungan pembiayaan masih terbatas. “Sarana dan prasarana sekolah kami masih terbatas,” katanya.

 

Diakui Ubaid Yakub, para guru dan kepala sekolah di Haltim, dari sisi kapasitas masih sangat rendah. Untuk itu, ia meminta kepada Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan dan Kepala Balai Guru Penggerak untuk terus meningkatkan kapasitas tenaga pendidik.

 

“Saya kira ini menjadi tugas kita bersama. Pemkab dan Balai Penjaminan Mutu Pendidikan untuk meningkatkan kapasitas guru dan kepala sekolah, sehingga bisa bersaing dengan para guru di daerah lain,” tambah Ubaid Yakub.

 

Kepada para guru, Ubaid Yakub juga meminta untuk memanfatakan ruang yang diberikan Kemendikbudristek melalui PMM dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di Haltim.

 

“Oleh karena itu, jangan patah semangat. Dengan segala keterbatasan yang ada di Haltim, bukan menjadi halangan untuk meningkatkan mutu kualitas pendidikan di Haltim,” ujarnya memberikan semangat kepada para guru. (Diksi/Bam/AP/NA)