Diskusi dengan Pemred Media, Dirjen Wikan Sampaikan Pentingnya Kemitraan

Diskusi dengan Pemred Media, Dirjen Wikan Sampaikan Pentingnya Kemitraan

Jakarta, Ditjen Diksi – Bertempat di Fairmont, Jakarta, Rabu (9/9), Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi menggelar diskusi bersama para pemimpin redaksi (pemred) media nasional. Pertemuan yang berlangsung hangat tersebut dihadiri oleh perwakilan dari 15 media ternama. Adapun dari Ditjen Pendidikan Vokasi, dihadiri langsung oleh Dirjen Pendidikan Vokasi Wikan Sakarinto yang didampingi oleh Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri Ahmad Saufi, Direktur SMK M. Bakrun, dan Direktur Kursus dan Pelatihan Wartanto.

“Adapun tujuan pertemuan ini, kami ingin bermitra dengan Bapak-Ibu, para pemimpin redaksi yang hadir di sini,” tutur Wikan.

Memulai perbincangan dengan para rekan media ini, Wikan pun berkisah mulai dari mengapa dirinya masuk program D3 Teknik Mesin UGM sampai S3-nya di Jepang. “Intinya, ini pekerjaan rumah besar yang kadang-kadang sebagian masyarakat masih berpikir untuk sekolah yang bukan vokasi,” ujarnya. 

Padahal, tambah Wikan, vokasi adalah “jamu mujarab” yang akan membuat Indonesia maju. “Yang penting adalah output, ‘aku bisa apa’. Kami butuh mengedukasi ini untuk industri dan masyarakat. Kami punya dua program, yakni ‘link and match’ dan re-branding,” terangnya. 

Pada kesempatan tersebut, Wikan juga turut menjelaskan mengenai rencana skema keberlanjutan studi pendidikan vokasi hingga peluncuran Rumah Vokasi. Tak ketinggalan, dirinya turut berdiskusi dengan awak media yang melontarkan pertanyaan. Misalnya, mengenai program kewirausahaan yang kini telah tersedia di kurikulum pendidikan vokasi, program re-branding yang dapat dilakukan melalui pemberitaan atau iklan di media, serta usulan agar industri menyertakan syarat penerimaan SDM dari lulusan vokasi.

“Bagi kami, karena pendidikan vokasi butuh branding, yang jelas kami akan memperbaiki dahulu. Perubahan adalah keniscayaan, kami harus berubah. Karenanya, kita akan terus berkolaborasi dan direncanakan bersama,” terang Wikan.

 

Pentingnya Membangun Engagement

Diketahui, sebelum mengadakan diskusi bersama para pemred media, Ditjen Pendidikan Vokasi juga menggelar “Manajemen Komunikasi Media” dengan menghadirkan Founder & CEO LSPR Communication and Business Institute Prita Kemal Gani. Pada kesempatan tersebut, Prita menjelaskan pentingnya membangun engagement dengan media.

Menurut Prita, di era digital seperti sekarang, praktisi public relation (PR) perlu membangun engagement yang kuat dengan media. “Antara lain, dengan memahami kebutuhan media di era digital seperti sekarang,” tuturnya.

Prita menjelaskan, ada empat kebutuhan utama yang dibutuhkan media, yakni informatif, kreatif, komunikatif, dan strong media bonding. “Bahkan, PR juga dapat membuat WhatsApp (WA) Group guna membangun hubungan yang intens dengan media. Agar WA Group interaktif atau komunikasinya dua arah, PR dapat membuat games atau kuis untuk teman-teman media. Selain itu, di WA Group ini, PR juga harus responsif dan cepat dalam menjawab setiap pertanyaan media,” pungkasnya. (Diksi/AP/KR)