G20 Gotong Royong Pulihkan Pendidikan Dunia

G20 Gotong Royong Pulihkan Pendidikan Dunia

Nusa Dua, Ditjen Vokasi - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggelar pertemuan tingkat menteri di bidang pendidikan (education ministers meeting/EdMM) di Nusa Dua, Bali (1/9). Pertemuan yang diselenggarakan dengan mengundang negara G20 dan beberapa organisasi internasional di bidang pendidikan tersebut membahas mengenai komitmen gotong-royong dalam pemulihan sektor pendidikan dunia.

 

Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim, menegaskan komitmen Kemendikbudristek dalam pemulihan sektor pendidikan dunia. Nadiem mengungkapkan apresiasinya terhadap hasil dari Kelompok Kerja Pendidikan (Education Working Group/EdWG) yang dibentuk Maret lalu.

 

“Dalam pembuatan laporan ini, kami juga berterima kasih kepada organisasi internasional yang telah hadir dan berpartisipasi untuk bergotong royong dalam memberikan saran dan dukungan hingga tercapainya tujuan Kelompok Kerja Pendidikan G20,” ungkapnya.

 

Dari laporan yang telah dibuat oleh Kelompok Kerja Pendidikan tersebut menghadirkan pemetaan tantangan dan beragam strategi, serta praktik baik di 26 negara, dengan lebih dari 150 program kerja nyata di bidang pendidikan.

 

Menteri Nadiem menambahkan, pentingnya laporan dan dokumen kompendium yang dihasilkan dari rangkaian EdWG untuk dipelajari guna mendorong pemulihan, penguatan, dan transformasi sistem pendidikan global.

 

“Kemendikbudristek juga telah berhasil menyatukan suara di antara negara G20 untuk memulihkan dan mengimajinasikan ulang sektor pendidikan yang dijabarkan dalam hasil kerja Ringkasan Pimpinan Sidang (Chair’s Summary),” imbuh Nadiem.

 

Assistant Director-General UNESCO for Education, Stefania Giannini, menyampaikan bahwa pembentukan Kelompok Kerja Pendidikan merupakan sebuah langkah baik dalam menghadapi tantangan dunia, terutama pada sektor pendidikan secara kolektif.

 

“Ini adalah satu-satunya cara untuk bekerja di dunia yang menghadapi tantangan kolektif yang menakutkan yang membutuhkan solidaritas dan kemitraan yang mendesak untuk membayangkan kembali masa depan kita bersama,” ujar Stefania.

 

Stefania menambahkan, upaya pemulihan sektor pendidikan dunia juga merupakan peran dan tanggung jawab kelompok G20 sebagai negara-negara terkemuka dan agen perubahan.

 

Tentunya, pada pertemuan tersebut juga digelar diskusi untuk saling berbagi wawasan dalam menjawab berbagai tantangan di sektor pendidikan yang sejalan dengan empat isu prioritas EdWG G20 tahun ini, yaitu Pendidikan Berkualitas untuk Semua, Teknologi Digital dalam Pendidikan, Solidaritas dan Kemitraan, serta Masa Depan Dunia Kerja Pasca-Covid 19.

 

Lebih lanjut, hasil EdWG G20 juga menggarisbawahi pentingnya peranan komitmen global dalam mentransformasi sektor pendidikan sesuai dengan komitmen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yakni kerja sama di level global untuk mengintegrasikan pendekatan, sumber pembelajaran, dan metode lainnya dalam kebijakan dan praktik sektor pendidikan. (Diksi/Tan/AP/NA)