Menari Bersama Erisa dari PENS, yuk!

Menari Bersama Erisa dari PENS, yuk!

Surabaya, Ditjen Vokasi - Erisa sendiri bukan nama orang, tetapi merupakan singkatan dari EEPIS Robot Intelligent Sense of Arts (ERISA), yakni jenis robot humanoid yang bisa menirukan gerakan menari. Robot ini merupakan hasil karya kolaborasi mahasiswa lintas jurusan di Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS). Sebagai robot tari, Erisa sudah menguasai sejumlah tarian tradisional Indonesia, lho

 

Robot Erisa terdiri atas dua robot humanoid, yakni robot Eris dan robot Risa. Saat tampil di panggung, mereka selalu tampil bersama-sama, lengkap dengan kostum dari tarian yang akan mereka bawakan. Misalnya saja, saat tampil di panggung Mahakarya Vokasi beberapa waktu lalu di Surabaya, Jawa Timur, Robot Erisa tampil cantik layaknya penari Kencet Ledo, sebuah tarian khas Kalimantan Timur.

 

Di atas panggung, Robot Eris dan Risa tampak cantik dengan balutan kostum adat Kalimantan Timur dengan sedikit modifikasi. Eris dan Risa juga terlihat begitu luwes memperagakan sejumlah gerakan tari, misalnya menekukkan lutut, membentangkan tangan dan jari-jari, serta mengentakkan jari-jarinya hingga aksesori berupa bulu-bulu di tangannya jatuh ke lantai. Semua gerakan begitu pas, seirama dengan iringan musik yang diputar.

 

Robot Erisa juga tergolong canggih karena robot ini dirancang dengan menggunakan sensor suara. Alhasil, setiap gerakan tari dari sang robot ini bisa sesuai dengan nada lagu yang diputar. Robot ini juga bisa mengedipkan mata, lho.

 

Aisha Zefanya Alevia dan Tsaqofi M. Ishaq selaku desainer dan programmer ERISA, mengatakan bahwa proses merancang kostum dan memprogram gerakan robot memerlukan waktu kurang lebih selama dua bulan. “Erisa bisa melemparkan aksesori bulu yang ada di tangannya,” kata Aisha.

 

Untuk mendukung keluwesan setiap gerakan robot, Erisa dilengkapi dengan 27 join sendi sehingga setiap gerakan yang dihasilkan menjadi sangat luwes, menyerupai gerakan manusia. 

 

Tidak hanya bisa menarikan Tari Kencet Ledo, robot setinggi 51 sentimeter ini mampu menarikan sejumlah tarian lainnya, seperti Tari Jaipong, Tari Gambyong, dan Tari Piring.

 

Menurut Aisha, salah satu tujuan Erisa memang ingin memperkenalkan tarian-tarian yang ada di Indonesia. “Bagaimana melestarikan budaya dengan sentuhan teknologi,” kata Aisha.

 

Robot Erisa juga sudah tercatat memenangi sejumlah kompetensi robot, salah satunya Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI) yang diadakan rutin setiap tahun. (Diksi/Nan/AP/NA)