Pemerintah Dukung Penuh SMK PK

Jakarta, Ditjen Diksi – Sebagai upaya mentransformasi sekolah menengah kejuruan (SMK), pemerintah telah meluncurkan program SMK Pusat Keunggulan (PK) beberapa waktu lalu oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim. SMK PK bertujuan melahirkan lulusan yang unggul serta dapat terserap di dunia kerja. Selain itu, lulusan juga diharapkan mampu berdaya saing global untuk melanjutkan studi maupun membuka peluang kerja dengan berwirausaha.

“Ada tiga kriteria sukses (dalam program ini), yaitu lulusannya langsung bekerja terserap di industri, melanjutkan studi ke politeknik atau universitas, serta menciptakan lapangan pekerjaan (berwirausaha)," ujar Nadiem.

Dalam pelaksanaannya, tentunya pemerintah bakal memberikan dukungan sepenuhnya terhadap program ini. Di antaranya adalah melakukan penguatan terhadap kepala sekolah, pengawas sekolah, serta guru dengan memberikan pelatihan dan pendampingan yang intensif untuk dapat mewujudkan manajemen dan pembelajaran berbasis dunia kerja.

Selain itu, Kemendikbud akan memberikan bantuan dana hibah untuk peningkatan sarana serta prasarana yang berfokus pada alat, dan juga kelengkapan sarana belajar praktik siswa yang berstandar dunia kerja. Hal itu bertujuan agar siswa terlatih untuk terampil sehingga mampu terserap di dunia kerja setelah lulus.

Sebagai penyempurnaan program sebelumnya (SMK CoE), SMK PK bakal mendapatkan pendampingan dari perguruan tinggi vokasi dalam rangka perencanaan dan pengelolaan program, serta untuk mengembangkan sinergi dengan dunia kerja. Di samping itu, Kemendikbud juga turut mendorong kolaborasi dan koordinasi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah untuk menciptakan dukungan penyelenggaraan SMK PK yang berkesinambungan.

Alhasil, selain Kemendikbud, SMK PK juga mendapat support sepenuhnya dari Kementerian Dalam Negeri. “Semoga program merdeka belajar semakin sukses, khususnya episode yang ke delapan ini (SMK Pusat Keunggulan). Kita dukung semua," ujar Mendagri Muhammad Tito Karnavian.

Adapun bentuk dukungan pemerintah daerah, salah satunya diberikan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. “Kita berharap SMK PK ini jadi jembatan atas target SDM unggul menuju satu abad kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia," tutur Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Ikat Dunia Kerja

Keberhasilan program SMK PK sendiri tak lepas dari dunia kerja maupun dunia industri, yang bukan sebatas penandatanganan MoU. Akan tetapi, terdapat beberapa hal yang juga harus diselaraskan, yaitu:

1.    Kurikulum yang disusun bersama DUDI, termasuk penguatan aspek soft skill dan karakter kebekerjaan untuk melengkapi aspek hard skill yang sesuai kebutuhan dunia kerja.

2.    Pembelajaran berbasis project riil dari dunia kerja (PBL) untuk memastikan hard skill disertai soft skill dan karakter yang kuat.

3.    Jumlah dan peran guru/instruktur dari industri dan ahli dari dunia kerja ditingkatkan secara signifikan (sampai minimal mencapai 50 jam/semester/program keahlian).

4.    Praktik kerja lapangan/industri minimal 1 semester.

5.    Sertifikasi kompetensi yang sesuai standar dan kebutuhan kerja (bagi lulusan dan bagi guru/instruktur).

6.    Update teknologi dan pelatihan bagi guru/instruktur secara rutin dari dunia kerja.

7.    Riset terapan mendukung teaching factory yang berawal dari kebutuhan industri yang hasilnya dihilirkan ke industri/pasar

8.    Komitmen serapan lulusan oleh dunia kerja.

Adapun yang menjadi sektor prioritas pada program SMK PK 2021, yakni maritim, pertanian, kerja sama luar negeri, ekonomi kreatif, pemesinan dan konstruksi, hospitality, dan care service. Bagi sekolah yang ingin mendaftarkan sekolahnya menjadi SMK PK, dapat melalui smk.kemdikbud.go.id/smkpk. (Diksi/Tan/AP/Teguh Susanto)