‘Penuhi Kebutuhan Industri, Vokasi Harus Kreatif’

Jakarta, Ditjen Diksi – Sebagai Official Partner Country pada perhelatan Hannover Messe tahun ini, Indonesia dituntut untuk menjawab tantangan revolusi industri ke-4. Hannover Messe merupakan pameran yang berfokus pada berbagai isu teknologi dan solusi industri manufaktur terkini, termasuk penerapan teknologi dalam revolusi industri ke-4. Tidak hanya sebagai negara pertama di ASEAN yang menjadi Official Partner Country, hadirnya Indonesia pada momen ini turut mendukung upaya nation branding atas posisi Indonesia sebagai salah satu kekuatan baru ekonomi dunia dan pelaku manufaktur global.

Pada gelaran event tersebut, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Wikan Sakarinto menjadi pembicara dalam “Senior Officials Talkshow” yang merupakan rangkaian kegiatan Hannover Messe yang dilakukan secara daring dari tanggal 12-16 April 2021. Turut hadir pula sebagai pembicara, yakni Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Dadan Kusdiana dan Direktur Politeknik Elektro Negeri Surabaya Zainal Arief.

Pada kesempatan kali ini Dirjen Wikan menyampaikan bahwa pada Industri 4.0, kita harus lebih kreatif dalam memenuhi kebutuhan industri. “Maka, pendidikan vokasi perlu meningkatkan kerja sama, soft skills, serta ‘link and match’ antara pendidikan vokasi dan DUDI. SDM Vokasi tidak hanya kompeten sebagai tenaga kerja, tetapi juga sebagai wirausaha,” terangnya.

Wikan juga menjelaskan mengenai kebijakan program “link and match” yang menyajikan paket 8+i. Selain itu, dirinya juga mengajak industri untuk tidak hanya menunggu di ujung, tapi juga ikut dari awal pembelajaran.

Keikutsertaan Indonesia dalam kegiatan tersebut, memiliki beberapa tujuan, yakni mempresentasikan “Making Indonesia 4.0”, mempromosikan kerja sama industri, mempromosikan investasi asing dan ekspor, serta mempererat hubungan bilateral Indonesia-Jerman.

Pada rangkaian peta jalan “Making Indonesia 4.0”, ditampilkan pendidikan kejuruan Indonesia sebagai pintu gerbang utama untuk menciptakan daya saing industri, sekaligus menawarkan peluang besar bagi investor asing. Pada titik ini, pengunjung dapat melihat berbagai dukungan yang telah diberikan oleh Pemerintah Indonesia dalam mendukung akselerasi implementasi peta jalan. Diharapkan, para pengunjung maupun calon-calon mitra dapat diyakinkan akan adanya ketersediaan faktor pendukung, seperti SDM (melalui program vokasi), dukungan pemerintah dalam hal kemudahan berinvestasi, serta lahan berinvestasi (kawasan-kawasan industri). (Diksi/AP/KR)