Perbaikan Proposal New TeFa 2021 Diperpanjang Hingga 5 Juni

Jakarta, Ditjen Diksi – Melalui webinar “Coaching Clinic Pembuatan Proposal Bisnis New TeFa 2021”, Kemdikbudristek melalui Direktorat SMK mengumumkan adanya perpanjangan waktu pengajuan perbaikan proposal New TeFa 2021 sampai 5 Juni 2021.

“Kami memberi kesempatan satu minggu lagi untuk melakukan perbaikan sejak adanya coaching clinic ini. Sekolah bisa melakukan re-upload dokumen proposal yang ingin diperbaiki dalam jangka waktu satu minggu untuk memperbaiki proposal bisnisnya,” ujar Arie Wibowo selaku Koordinator Sarpras Direktorat SMK (31/5).

Sejak dibuka pendaftaran pengajuan proposal New TeFa 2021, semakin banyak sekolah dan industri yang memberikan respon positif. Hal itu terbukti dengan adanya sebanyak 689 SMK yang sudah mengajukan proposal.

“Saya mengucapkan terima kasih yang luar biasa yang secara tidak diduga respon terhadap TeFa ini sangat luar biasa. Tidak hanya dari sekolah, tapi industri juga banyak yang menghubungi untuk mendukung program ini,” tutur Arie.

Akan tetapi, setelah melakukan pengamatan dari sampling proposal yang masuk, terlihat banyak yang masih menggunakan pola-pola lama, yakni proposal yang diajukan berupa sarana dan prasarana. Karenanya, Direktorat SMK memberikan kesempatan bagi sekolah yang sudah mendaftar dan mengajukan proposal untuk melakukan perbaikan hingga 5 Juni 2021 pukul 23.59 WIB.

Diberikannya kesempatan kepada sekolah-sekolah untuk memperbaiki dokumen proposal maupun video pengajuan ini diharapkan dapat memberikan dampak yang baik, agar Direktorat SMK juga bisa menemukan sekolah hebat yang mampu membantu sekolah-sekolah lainnya untuk terus berkembang.

“Silakan diperbaiki dokumennya. Harapannya, kami akan mendapatkan yang benar-benar sustain, mendapatkan sekolah yang tangannya di atas, tidak tangannya di bawah untuk membantu sekolah yang lain,” lanjut Arie.

Arie juga menambahkan bahwa sekolah-sekolah yang hebat dilahirkan oleh kepala sekolah yang juga hebat. Maka dari itu, “Sudah saatnya kita semua bersinergi untuk dapat mengelola sekolah dengan profesional,” ujarnya.

Sehubungan dengan formula New TeFa 2021 yang mengolaborasikan antara proses pembelajaran project based learning dan pendekatan bisnis, membuat para kepala sekolah untuk “berkawan” dengan bisnis. Karenanya, guru-guru SMK juga perlu untuk mengajarkan peserta didiknya untuk belajar berbisnis yang baik. Harapannya, hal tersebut dapat memberikan optimisme bahwa Indonesia, melalui anak SMK yang terlatih tersebut, dapat meningkatkan tingkat perekonomian negara.

Adapun menyoal dokumen perbaikan, dapat langsung diajukan melalui laman milik direktorat SMK, yaitu http://smk.kemdikbud.go.id/takola dengan melakukan login menggunakan akun SSO Dapodik. (Diksi/Tan/AP/Teguh Susanto)