Perusahaan Animasi Besutan Alumni SMK Ini Tembus Global

Perusahaan Animasi Besutan Alumni SMK Ini Tembus Global

Madiun, Ditjen Diksi – Lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) yang berhasil menapaki dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja (DUDIKA) tercatat kian banyak. Salah satunya Muhammad Iksan, alumni SMKN 4 Madiun, Kota Madiun, Jawa Timur, yang mendirikan perusahaan animasi yang menjamah pangsa pasar internasional bernama 3 Segment.

 

“Jadi, sejak masuk SMK memang saya sudah ingin mempelajari animasi dengan melihat tren visual,” tutur Iksan.

 

Ia memang memiliki ketertarikan dalam dunia animasi. Terbukti, keseriusannya dalam mengulik hal-hal yang berkaitan dengan animasi membuatnya berani mendirikan perusahaan animasi bersama kakaknya di Kota Madiun.

 

Baru berusia 2 tahun, 3 Segment bahkan sudah dapat menembus pasar global. Berkat kerja keras dan mengimplementasi pemasaran secara digital, 3 Segment berhasil menarik klien dari Negeri Samba, Brazil.

 

“Kami terus ekspansi ke market-market digital di luar sana, seperti Canva. Klien kami bahkan sudah ada yang dari luar negeri, Fiver dari Brazil, berupa social media management,” ujar Iksan.

 

Iksan mengaku, sebelum mendirikan perusahaan animasi tersebut dirinya pernah bekerja lepas di sebuah studio animasi dengan membuat iklan animasi 2D maupun 3D. Tidak puas sampai di situ, Iksan terus mengasah kompetensinya untuk dapat terus berkarya dan berkarier di bidang industri animasi.

 

Pada perhelatan PON Papua 2021, Iksan mengaku perusahaan yang didirikannya bersama sang kakak juga turut terlibat. “PON Papua adalah proyek terbesar. Awalnya dari kakak saya mendapat panggilan diajak kerja sama, lalu kita mengerjakan visualnya,” ungkapnya.

 

Ke depan, Iksan berencana untuk terus mengembangkan perusahaannya di bidang industri animasi serta menyerap adik-adik dari SMKN 4 Madiun untuk dapat magang dan bekerja di perusahaannya. Iksan pun berpesan pada mereka yang masih duduk di bangku SMK bahwa untuk menjadi sukses dibutuhkan kefokusan pada satu bidang yang menjadi passion.

 

“Fokus apa yang kamu sukai sesuai passion kamu, karena zaman sekarang pekerjaan semakin spesifik. Kalau passion-nya 3D, ya sudah 3D saja. Konsisten, pasti nanti ada yang membutuhkan,” tandasnya. (Diksi/Tan/AP/NA)