Polipangkep Berikan Pelatihan bagi Masyarakat Pesisir

Polipangkep Berikan Pelatihan bagi Masyarakat Pesisir

Pangkep, Ditjen Vokasi -- Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan (Polipangkep) memberikan pelatihan kesadaran Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan Kelompok Usaha Bersama (KUB) bagi masyarakat pesisir di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan.

 

Selama satu bulan para dosen Polipangkep tidak hanya memberikan penyuluhan dan pelatihan, tetapi juga melakukan pendampingan terhadap mitra pengabdian, yaitu dari Pokdarwis dan KUB yang berada di Kawasan Wisata Pantai Laguna, Kabupaten Barru.

 

“Pelatihan pengolahan dan pengawetan produk perikanan dilaksanakan pada hari Senin, 5 September 2022 dengan membuat produk olahan antara lain nugget ikan, kaki naga dan ekado,” jelas Ketua Program Penerapan Ipteks Pengembangan Kewilayahaan (PIPK), Akmal Abdullah, dari Program Studi Agribisnis Perikanan Polipangkep.

 

Kegiatan pelatihan ini merupakan bagian rangkaian Program Penerapan Ipteks Pengembangan Kewilayahaan (PIPK) Tahun 2022 yang telah dilaksanakan sejak tanggal 1 Agustus 2022.

 

Menurut Akmal, program PIPK merupakan salah satu skema yang pendanaannya melalui hibah Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) Direktorat Jenderal Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Tahun 2022, bekerja sama dengan Polipangkep.

 

Akmal menyebutkan, PIPK akan menjadikan sebuah kawasan terpadu yang dikelola secara bersama-sama perguruan tinggi dengan kelompok masyarakat. Rencana program ini akan dilaksanakan berturut-turut selama 3 (tiga) tahun.

 

Program ini dimulai dengan FGD dengan mitra pengabdian, termasuk sosialisasi program yang akan dilaksanakan pada tahun 2022 ini. Program ini juga membuat desain site plan Kawasan Wisata Pantai Laguna serta membantu penyediaan sarana dan prasarana wisata bahari yang akan dikembangkan agar menjadi destinasi wisata yang ramai dari segi pengunjung.

 

Selain itu, kegiatan ini juga memberikan edukasi dan peningkatan pengetahuan kepada mitra yang bergerak di bidang usaha kecil dan menengah (UKM) bidang kuliner.

 

Diharapkan, kata Akmal, setelah program ini berjalan akan memberikan dampak secara ekonomis bagi masyarakat sekitar lokasi pengabdian, serta terjadi peningkatan pendapatan masyarakat.

 

Akmal menambahkan, sebenarnya wisata Pantai Laguna ini memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan, mulai dari potensi wisata pantai sampai usaha kuliner, yang bisa dipadukan dalam satu konsep yang terintegrasi.

 

Ke depan, pengelolaan wisata Pantai Laguna ini akan mendapatkan pendampingan agar bisa terus survive dan menjadi destinasi wisata andalan di Kabupaten Barru dan Sulawesi Selatan secara umum. “Pemberdayaan masyarakat pesisir ini membutuhkan peranan lembaga lain, dalam hal ini iptek melalui hasil penelitian yang dapat dimanfaatkan secara optimal dan dapat memberikan nilai tambah," jelas Akmal.

 

Lebih lanjut, Akmal menegaskan bahwa kalangan perguruan tinggi harus berkolaborasi dengan pemkab, industri, dan masyarakat guna mendukung pembangunan di daerah untuk mendorong percepatan pembangunan pada wilayah, dan mengikis kesenjangan berbagai pihak.

 

"Salah satu strateginya ialah dengan pemberdayaan masyarakat melalui pemasyarakatan ilmu pengetahuan dan teknologi," jelas Akmal. Misalnya, dengan mendiseminasikan hasil penelitian, memobilisasi, serta menerapkan produk iptek buat pemberdayaan rakyat.

 

“Hadirnya program ini juga sangat dirasakan manfaatnya, di antaranya tambahan pengetahuan dan pengenalan teknologi, pendampingan manajemen tentang pengelolaan wisata, serta mengetahui cara mengolah dan menyimpan hasil-hasil perikanan pesisir," ujar Muhlis, seorang warga. (Diksi/Mya/AP/NA)