Sertifikasi Jamin Lulusan Kompeten

Jakarta, Ditjen Diksi – Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 8 Jakarta merupakan salah satu sekolah yang sudah menjadi Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak Pertama (LSP P1) yang diterima dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Alhasil, SMKN ini pun dapat menguji dan mengeluarkan sertifikat kompetensi untuk peserta didiknya. Adapun LPS P1 sendiri berfungsi sebagai lembaga yang memastikan kompetensi dengan menyediakan pendidikan vokasi atau pekerjaan yang berdasarkan kualifikasi atau keahlian.

“Dengan memperoleh sertifikat tersebut, maka dapat memberikan nilai tambah bagi siswa itu sendiri sebagai bekal untuk terjun di masyarakat, baik dalam bekerja maupun wirausaha,” terang Suhendar selaku Kepala SMKN 8 Jakarta.

Suhendar menjelaskan, LSP P1 di SMKN 8 Jakarta tidak hanya untuk siswanya sendiri, melainkan juga melayani jejaring yang ada di sekitar Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Saat ini tercatat enam sekolah yang dapat ikut serta dalam ujian sertifikasi di LSP P1 SMKN 8 Jakarta.

Selain LSP P1 yang dapat menunjang kompetensi siswa, keunggulan lain yang dimiliki SMKN 8 Jakarta, yaitu memiliki kelas industri. “Dengan adanya kelas industri, maka siswa saat lulus dari SMKN 8 Jakarta benar-benar mempunyai kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri sehingga dalam penempatan pekerjaan juga akan sesuai,” jelas Suhendar.

Kelas industri yang diselenggarakan berupa business center berbentuk minimarket yang berada di halaman depan SMKN 8 Jakarta. Minimarket tersebut menjadi salah satu wadah bagi siswa untuk praktik langsung berjualan kebutuhan sehari-hari, agar nantinya semakin pandai dalam berwirausaha ataupun bekerja di bidangnya. Di samping itu, SMKN yang memiliki jumlah siswa sebanyak 1.057 orang ini juga menyediakan sarana dan prasarana serta ruang praktik yang cukup lengkap dalam membantu meningkatkan kompetensi siswa-siswanya.

 

Terserap Industri

Berdiri sejak tahun 1965, sekolah ini sebelumnya dikenal dengan SMEA 4 Jakarta. Saat ini SMKN 8 Jakarta telah menerapkan empat kompetensi keahlian, yaitu otomatisasi dan tata kelola perkantoran (OTKP), akuntansi dan keuangan lembaga (AKL), bisnis daring dan pemasaran (BDP), serta usaha perjalanan dan wisata (UPW).

Kompetensi yang kini dimiliki siswa-siswa SMKN 8 Jakarta memang tidak terlepas dari penerapan program “link and match” di sekolah ini. Alhasil, tidak diragukan lagi bahwa lulusannya banyak diserap di dunia usaha, industri maupun kerja. Ditambah lagi, tidak sedikit pula lulusan sekolah ini yang diterima di perguruan tinggi vokasi maupun akademik. Meski demikian, ada juga yang membuka usaha sendiri dengan berbekal jiwa wirausaha yang selalu ditanamkan oleh SMKN 8 Jakarta kepada siswanya.

“Jadi, ‘link and match’-nya itu melalui proses dari mulai penjajakan, kesepakatan kerjasama, sinkronisasi, dan seterusnya. Setelah itu tidak berhenti dengan PKL atau magang saja, namun ditindaklanjuti dengan rekrutmen. Jadi, kalau ada istilah ‘pernikahan massal’ itu harus punya anak, yaitu lulusan yang diterima kerja,” jelas Suhendar.

Maka, tak heran jika jumlah peminat untuk mendaftar SMKN 8 Jakarta setiap tahunnya terus meningkat. “Seperti di tahun ajaran 2020/2021 kemarin pendaftarnya mencapai satu berbanding lima belas. Adapun jurusan yang paling banyak diminati sejak dulu hingga sekarang adalah akuntansi,” ujar Suhendar.

Suhendar berharap, ke depannya lulusan SMKN 8 Jakarta dapat lebih dipercaya oleh masyarakat dan memiliki kompetensi sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri sehingga mudah terserap. Keterserapan lulusannya diharapkan semaksimal mungkin hingga 100 persen dapat terserap di dunia usaha dan dunia industri. “Selain itu, harapannya akan banyak juga orang tua dan siswa yang mengubah mindset setelah lulus SMK, lulusannya tidak hanya untuk bekerja, tetapi dapat berwirausaha dan meneruskan kuliah,” pungkasnya. (Diksi/RA/AP/KR)