SMKN 2 Tasikmalaya Cetak SDM Unggul dengan Kurikulum Berbasis Tefa

Jakarta, Ditjen Diksi – Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) memiliki peranan yang penting untuk menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang terampil dan kompeten. Begitupun dengan harapan berdirinya SMK Negeri 2 Tasikmalaya yang bertujuan agar masyarakat sekitarnya mampu teredukasi menjadi SDM yang kompeten dengan keahlian yang sesuai dengan kecakapan berwirausaha maupun kebutuhan industri. 

Berada di Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, sekolah kejuruan ini menyajikan 13 program keahlian dengan jumlah 140 guru dan 2.486 siswa. SMK ini juga diketahui terus melakukan peningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran yang dilaksanakan melalui peningkatan sarana dan prasarana, kualitas tenaga pengajar, serta pemenuhan ruang kelas dan alat bahan praktikum.

Menurut Yayan Supriatna, Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas/Hubin SMKN 2 Tasikmalaya, sangat penting bagi sekolah ini untuk terus melakukan revitalisasi pendidikan SMK yang mengikuti standar kebutuhan industri guna menghadapi tantangan industri 4.0 yang dinamis bergerak cepat. Sebagai lembaga pendidikan yang berada di tengah kondisi lingkungan masyarakat menengah ke bawah, tutur Yayan, SMKN 2 Tasikmalaya memiliki tantangan tersendiri untuk meyakinkan masyarakat bahwa keberadaannya bertujuan mengedukasi masyarakat, serta mampu meningkatkan kondisi ekonomi masyarakat sekitar.

“Meyakinkan kepada masyarakat bahwa lulusan SMK Negeri 2 Tasikmalaya banyak yang terserap di industri, baik di dalam maupun luar negeri, itu adalah tantangan tersendiri,” ujar Yayan. 

Untuk menjawab tantangan tersebut, SMKN 2 Tasikmalaya melaksanakan program unggulan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berbasis teaching factory (Tefa), yakni pembelajaran yang mencerminkan kegiatan produksi yang ada di industri. Program yang terdiri dari pembentukan rencana pembelajaran, jadwal belajar, produksi barang atau jasa, serta budaya belajar teaching factory ini juga diharapkan mampu membentuk keyakinan masyarakat untuk mengakui kompetensi SMK. Hingga akhirnya, “Kami berharap SMKN 2 Tasikmalaya mampu menghasilkan lulusan yang kompeten sesuai dengan kebutuhan dunia industri dan dunia kerja,” tutur Yayan.

Selain berusaha menciptakan budaya belajar melalui program teaching factory, SMKN 2 Tasikmalaya juga menjalin “link and match” dengan beberapa industri besar, di antaranya PT Astra Daihatsu Motor, PT Suzuki Indomobil Motor, PT Indosat, PT Telkom, dan PT Paragon. Kerja sama ini tentunya menghasilkan banyak kemudahan yang didapatkan oleh masing masing pihak. Yaitu, industri dengan praktis mendapatkan sumber daya manusia yang kompeten, dan sekolah mendapatkan bantuan sarana maupun prasarana dalam penyelenggaraan pendidikan.

“Adapun kendala utama penyelenggaraan pendidikan, antara lain banyaknya kebutuhan alat bahan dan prasarana praktik sesuai standar industri yang harus dipenuhi menyerap anggaran yang banyak. Oleh karena itulah, kami melibatkan industri masyarakat melalui komite untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan,” papar Yayan.

Dengan usaha yang terus-menerus dilakukan untuk mengembangkan mutu dan kualitas sekolah, kini SMKN 2 Tasikmalaya memiliki berbagai prestasi sebagai bukti terciptanya SDM yang unggul dan kompeten. Di antaranya adalah Juara 2 LKS Matematika OSTN tingkat Provinsi Jawa Barat (Jabar) tahun 2015, Juara 1 CNC Milling LKS SMK tingkat Provinsi Jabar tahun 2018, dan Juara 1 Plastic Die Engineering/Mould Making LKS SMK tingkat Provinsi Jabar tahun 2018. Pencapaian yang harus terus ditingkatkan ini diharapkan Yayan dapat menjadikan SMKN 2 Tasikmalaya sebagai lembaga pendidikan yang berhasil melahirkan lulusan yang memiliki daya siang global, khususnya dalam dunia kerja.

Sebagai tenaga pengajar yang berinteraksi langsung dengan siswa dan industri, Yayan juga berharap agar ke depannya SMKN 2 Tasikmalaya mampu mengembangkan lebih banyak program keahlian tertentu sehingga dapat meningkatkan kualitas dan kinerja lulusan. “Targetnya adalah upaya kami dalam pengembangan SMK dengan program keahlian tertentu agar mengalami peningkatan kualitas dan kinerja yang diperkuat melalui kemitraan dan penyelarasan dengan IDUKA, serta menjadi SMK rujukan dan pusat peningkatan kualitas dan kinerja SMK lainnya,” pungkasnya. (Diksi/TM/AP)