Wujudkan Pemerataan Akses dan Kualitas Pendidikan, Pemerintah Luncurkan #temanKIP

Jakarta, Ditjen Diksi - Sebagai perwujudan misi Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, yakni untuk meningkatkan akses, keadilan, dan pemerataan kualitas pendidikan, pada tahun 2020 ini pemerintah meluncurkan program Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah), di Jakarta pada Senin (3/8). 

Program ini merupakan salah satu langkah untuk peningkatan mutu dan kualitas sumber daya manusia dengan memberikan kemudahan dalam mengakses pendidikan bagi seluruh rakyat Indonesia. Dengan dibentuknya #temanKIP diharapkan dapat mengimplementasikan penyaluran bantuan dengan tepat sasaran sehingga tidak ada mahasiswa yang putus sekolah akibat kendala biaya.  

“Jangan sampai ada anak yang tidak kuliah karena alasan tidak adanya biaya. Ini yang kita pastikan untuk kemudian kami menginisisai program ini untuk men-support teman-teman di bidang pendidikan perguruan tinggi,” ujar Aminuddin Ma’ruf selaku Staf Khusus Presiden gugus urusan kelompok strategis, salah satunya kelompok mahasiswa.  

Aminuddin menegaskan, program yang akan disosialisasikan untuk seluruh perguruan tinggi ini akan sampai tepat sasaran. “Kita pastikan juga bahwa kami sudah memberikan akses pendidikan perguruan tinggi yang baik dan terjangkau secara ekonomi bagi seluruh warga negara Indonesia,” jelasnya.

Sementara itu Nizam selaku Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menjelaskan bahwa program KIP Kuliah ini merupakan salah satu program yang dikeluarkan pemerintah dalam mengatasi krisis pandemi yang berlangsung. Dibentuknya #temanKIP juga sangat membantu pemerintah dalam memastikan bantuan akan diterima oleh mahasiswa yang berhak sehingga tepat sasaran. “Kita semua sadar dan tahu bahwa pendidikan perguruan tinggi merupakan salah satu tangga peningkatan status sosial untuk memutus rantai kemiskinan, sehingga pemerintah bersama masyarakat diharapkan untuk memastikan tidak ada anak-anak yang tidak bisa mengenyam pendidikan di perguruan tinggi,” papar Nizam.

Selain KIP Kuliah, program lainnya yang turut diluncurkan pemerintah guna memperbaiki sistem pendidikan maupun ekonomi kala pandemik ini adalah Beasiswa Bidikmisi yang saat ini telah mencangkup 3600 mahasiswa dan bantuan uang kuliah yang bersifat temporary. #temanKIP yang diwujudkan dalam bentuk kerja sosial bersifat kerelawanan ini juga secara tidak langsung menjadi gambaran atas nilai gotong-royong yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sejak dahulu.

“Ini adalah saat yang sangat penting untuk gotong-royong. Jadi, yang mampu marilah berkontribusi untuk pendidikan, dan yang tidak mampu, mari kita bantu bersama-sama,” jelas Nizam.

KIP Kuliah ini dibuat dengan skema arah kebijakan baru, yakni pemerintah akan memberikan dana bantuan UKT kepada 410 ribu mahasiswa, dana KIP Kuliah 2020 kepada 200 ribu mahasiswa baru, dan dana bidik misi on going dan afirmasi perguruan tinggi kepada 267 ribu mahasiswa dengan total anggaran Rp4.1 triliun yang berasal dari APBN 2020. 

Adapun Sekretaris Jenderal Kementrian Agama Nizar menambahkan, KIP juga akan disalurkan kepada beberapa perguruan tinggi Islam. “Untuk tahun ini, jumlahnya adalah 17.565. Sehingga, ini akan didistribusikan ke 58 PTKIN dan perguruan tinggi agama Islam swata,” paparnya.

Sementara itu Wikan Sakarinto selaku Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi mengutarakan harapannya agar #temanKIP dengan seutuhnya dapat membantu distribusi bantuan ini dengan tepat sasaran. “Saya sangat berterima kasih karena lahirnya #temanKIP yang sifatnya itu hadir untuk menjadi jembatan, serta menjadi komunikator lintas aspek dan sekat birokrasi,” ungkapnya. 

Wikan pun menambahkan, hadirnya #temanKIP juga berperan sebagai sektor yang mengawasi bergeraknya dana bantuan di lapangan. “Selain juga nanti tepat sasaran, kemudian uang itu kan kalau beredar di mahasiswa juga butuh pendampingan. Nah, di sini value-nya menjadi lebih promising,” tuturnya. (Diksi/TM/AP/AS)