LKP Nuning: Kembangkan Usaha Tata Rias Pengantin Masa Kini

LKP Nuning: Kembangkan Usaha Tata Rias Pengantin Masa Kini

Cimahi, Ditjen Vokasi - Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Nuning, Kota Cimahi, Jawa Barat mendukung peserta tata rias pengantin untuk melek digital. Hal tersebut ditandai dengan pengembangan materi dalam kelas digital marketing dan smartphone photography


LKP Nuning sudah mengikuti program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) platinum untuk bidang tata rias pengantin yang diinisiasi oleh Direktorat Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).


“Sebenarnya, kelas smartphone photography dan digital marketing sudah jadi penambahan kurikulum di LKP Nuning semenjak 2020, baik untuk program PKW maupun reguler. Untuk tahun ini, kami ingin membuat kelas tersebut menjadi lebih intensif, ” tutur Nisma selaku Direktur LKP Nuning.


Menurut Nisma, media sosial merupakan promosi termudah dan termurah yang bisa dilakukan oleh alumni pemula. Melalui kelas tersebut, diharapkan para alumni dapat mengembangkan usaha tata riasnya usai pendidikan di LKP Nuning. 


Ia juga menambahkan bahwa menjadi make up artist (MUA) masa kini harus bisa memanfaatkan teknologi, apalagi media sosial sebagai sarana branding dan marketing. Melalui media sosial, MUA akan lebih mudah dikenal oleh khalayak sehingga memberikan banyak peluang untuk meningkatkan usaha tata riasnya.


Bukan hanya pada digital marketing, Nisma juga mengimbau agar peserta didik di LKP Nuning menguasai fotografi dengan memanfaatkan smartphone. Keterampilan tersebut berguna untuk penunjang visual serta sebagai bentuk promosi digital yang akan dipublikasikan melalui media sosial. 


Sebagai bentuk pendampingan setelah lulus dari LKP Nuning, alumni juga melakukan evaluasi untuk mendapatkan sertifikasi lokal. Selain itu, alumni diberikan kesempatan besar untuk mengikuti program magang untuk mengisi pelatihan pascapelatihan. Apabila ada dunia usaha dan dunia industri (DUDI) yang membutuhkan crew MUA, alumni dari LKP Nuning akan diikutsertakan untuk menambah pengalaman.


Nisma mengatakan bahwa program PKW membantu dalam menciptakan wirausahawan dalam bidang tata rias pengantin. 


“Kami memanfaatkan bantuan program PKW dari Kemendikbudristek untuk pelatihan tata rias pengantin gratis bagi masyarakat usia 15-25 tahun,” ujar Nisma.


Dia juga menambahkan, program PKW ini membantu penyediaan alat dan bahan pelatihan sekaligus menjadi modal awal bagi peserta dalam menjadi perias pengantin. 


Sebelum terjun ke dunia tata rias secara mandiri, peserta program PKW di LKP Nuning pun dibina untuk mengikuti magang bersama MUA yang sudah berpengalaman terlebih dahulu sehingga mereka mendapat pengalaman. Setelah itu, mereka akan mulai membuka usaha MUA sendiri bahkan mengembangkan wedding organizer, baik di wilayah Cimahi maupun di luar Cimahi. Beberapa lulusan program PKW 2022 di LKP Nuning yang telah sukses di bidang tata rias adalah @kya.makeup, @firda.makeup, @mua.lutfiahjl, dan masih banyak lagi.  


Luthfiah Juliana sebagai peserta PKW 2022 mengatakan bahwa Program PKW di LKP Nuning sangat bermanfaat karena bukan hanya diajarkan ilmu rias pengantin, tetapi juga kelas pengelolaan bisnis dan fotografi. Hal tersebut menjadi bekal bagi dirinya untuk mengembangkan usaha di dunia tata rias. Bagi dirinya, LKP Nuning merupakan LKP dengan sistem pembelajaran yang tidak membosankan dan memiliki peralatan pelatihan yang lengkap sehingga menambah semangat peserta pelatihan. Kini, Luthfiah sudah mengembangkan usaha tata rias dengan puluhan klien dari berbagai usia.


Sebagai informasi tambahan, LKP Nuning juga turut aktif dalam berbagai kegiatan fesyen, seperti CIMITAGE (Cimahi Military Heritage Tourisme) dan Fashionality Appmi Jabar. (Zia/Cecep Somantri)