Rintis Usaha Bengkel, Hamdi Dapatkan Keuntungan Belasan Juta Berkat Program PKW

Rintis Usaha Bengkel, Hamdi Dapatkan Keuntungan Belasan Juta Berkat Program PKW

Majalengka, Ditjen Vokasi - Praktik baik pendidikan vokasi tidak pernah usai, tak terkecuali di kursus dan pelatihan. Kali ini cerita praktik baik datang dari Hamdiah Maulana Said atau Hamdi, alumni Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Mustika Wangi, Majalengka, Jawa Barat. Melalui program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) ia berhasil meraih mimpinya untuk membuka bengkel dengan omzet dua digit. 


Cerita Hamdi membangun bengkelnya tersebut tak terlepas dari keinginan yang kuat menjadi seorang wirausaha. Ketertarikan di bidang otomotif sejak bangku menengah membuat lelaki kelahiran Majalengka tersebut pun terjun ke dunia vokasi di LKP untuk meningkatkan keterampilan di bidang otomotif.


“Dulu sempat kerja di pabrik, tapi memutuskan keluar karena menjadi pekerja bukan yang saya inginkan. Saya pun ikut program PKW 2019,” tutur Hamdi.


Maka dari itu, ia pun meningkatkan keterampilannya melalui program PKW yang gratis. Dengan program tersebut, ia tidak hanya meningkatkan skills teknis, tetapi juga jiwa kewirausahaannya pun semakin berkembang.


Hamdi menjelaskan, “Program ini membekali saya menjadi wiraswasta yang tidak pantang menyerah. Terdapat materi tentang perbankan, modal, dan lain-lain.”


Berdasarkan tujuannya, program PKW yang digagas oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi ini memfasilitasi peserta didik di lembaga penyelenggara untuk dapat merintis usaha yang berkelanjutan. 


Menurut penjelasan Kastum selaku Ketua Program Kerja PKW di berbagai kesempatan, program ini merupakan salah satu strategi Kemendikbudristek untuk menekan angka pengangguran.


“Program PKW merupakan program pelatihan untuk anak usia sekolah tidak sekolah, khususnya berusia 15 s.d. 25 tahun yang menganggur dan yang berada di daerah 3T,” ungkap Kastum.


Naik Turun Merintis Usaha


Sama halnya dengan kisah sukses manapun, semua tak ada yang instan. Setelah menuntaskan pelatihan kurang lebih tiga bulan membuat Hamdi yakin bisa merintis usaha. Berbekal praktik dan pelatihan di LKP ia membuka Bengkel HD Motor.


Dalam membuka usaha bengkel, Hamdi merasa tidak terlalu kaget karena sudah terbiasa melayani pelanggan. Menurutnya, pembelajaran berbasis projek atau project based learning (PBL) yang ada di program PKW membuatnya menjadi lebih percaya diri.


“Waktu itu LKP Mustika Wangi mengadakan kegiatan bengkel motor gratis yang berguna untuk melatih peserta didik,” tutur Hamdi. 


Di awal-awal membuka usaha, Hamdi pun merasa banyak tantangan. Bengkel yang belum terkenal dan masih baru membuat orang-orang enggan datang dan sepi. Namun, karena faktor networking dan juga iklan di media sosial, usaha bengkel Hamdi pun bisa berkembang.


Hamdi menjelaskan, “Kalo lagi sepi ya sepi, namanya juga wirausaha. Akan tetapi, ada masanya ramai bahkan sering sampai saya tolak orang yang mau servis karena kewalahan, kecuali orangnya sabar dan kendaraannya mau ditinggal.”


Menurut Hamdi, setelah empat tahun merintis usaha bengkel, kini semakin banyak yang mempercayai bengkelnya untuk mengatasi permasalahan motor. Hamdi menerima berbagai macam servis, mulai dari servis injeksi, servis karbu, dll. 


Penghasilan Bersih Sampai Rp10—15 juta


Dari kepercayaan masyarakat tersebutlah bengkel Hamdi berkembang pesat. Ia sudah memiliki pelanggan yang seringkali servis motor di bengkel miliknya. 


“Walaupun per bulan naik turun, tapi alhamdulillah rata-rata omzet bersih bisa mencapai Rp10—15 juta per bulan,” ungkap Hamdi. 


Hamdi juga sangat bersyukur mendapat kepercayaan dari PT Arista Mitra Lestari (dealer Yamaha) Cabang Jatiwangi untuk menjual unit sepeda motor baru, service, dan ganti oli 1.000 km pertama sepeda motor baru yang terjual di daerahnya. Kerja sama ini sebelumnya dijembatani LKP Mustika Wangi tetap melakukan pendampingan pada lulusannya dalam wadah “KOBETO", Kelompok Bengkel Otomotif Alumni Mustika Wangi.


“Dari program PKW dan LKP Mustika Wangi saya bisa mengembangkan usaha, awalnya merintis kini mempertahankan dan mengembangkan,” ungkap Hamdi tulus.


Selain itu, Hamdi pun sudah memiliki dua karyawan yang membantunya di bengkel. Hal ini membuktikan bahwa pendidikan vokasi melalui kursus tidak hanya bermanfaat untuk diri Hamdi sendiri, tetapi juga untuk orang-orang di sekitarnya karena membuka lapangan pekerjaan. (Zia/Cecep)