Polnep Gelar Kompetisi Jembatan dan Bangunan Gedung Indonesia

Polnep Gelar Kompetisi Jembatan dan Bangunan Gedung Indonesia

Pontianak, Ditjen Diksi – Kompetisi Jembatan Indonesia (KJI) ke-16 dan Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia (KBGI) ke-12 resmi digelar di Pontianak (4/11). “Bagi Politeknik Negeri Pontianak (Polnep) merupakan kebanggaan atas diberi kepercayaan oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi sebagai tuan rumah penyelenggaraan Kompetisi Jembatan dan Bangunan Gedung Indonesia tingkat nasional. Segala upaya kami akan lakukan untuk  menyukseskan kegiatan ini, ujar Direktur Polnep Muhammad Toasin Asha.

Asha menambahkan, kegiatan ini merupakan kali pertama dilaksanakan di Pulau Kalimantan. “Walaupun di masa Covid ini kita tetap berinovasi dan berkreativitas,” jelasnya.

Lebih lanjut Asha menjelaskan, persiapan pelaksanaan kompetisi telah dilakukan secara maksimal, mulai dari pembuatan alat, proses perancangan, sampai akhir penyelesaian. Polnep mampu menyelesaikan pesanan luar negeri, dan alat uji gempa ini akan kami patenkan. Hal ini menunjukkan bahwa anak bangsa kita mampu melakukan. Oleh karenanya, berikan kepercayaan anak-anak muda kita untuk melakukannya, ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, Asha juga berharap kegiatan KJI dan KBGI dapat berjalan lancar. Semoga motto Polnep yang selalu menjiwai dalam berkarya, yaitu Tepat Waktu, Tepat Ukuran, dan Tepat Aturan dapat diimplementasikan dalam kompetisi KJI dan KBGI ini, terangnya.

Sementara itu Ketua Panitia Indah Rosanti menyampaikan bahwa tema kompetisi KJI dan KBGI kali ini adalah “Berkarya di Tengah Pandemik”. Adapun para peserta KJI XVI dan KBGI XII merupakan mereka yang telah lolos dari hasil seleksi proposal oleh dewan juri. “Sedangkan proposal yang masuk, yaitu kompetisi  jembatan model pelengkung sebanyak 63 tim dan jembatan mode rangka baja sebanyak 89 tim, ungkapnya.

Indah juga menjelaskan, untuk peserta kompetisi  bangunan gedung sebanyak 97 tim yang terdiri dari bangunan bertingkat model baja canai dingin sebanyak 53 tim dan bangunan gedung bertingkat kayu sebanyak 44 tim. “Adapun perguruan tinggi yang memasukkan proposal sebanyak 68 perguruan tinggi, terangnya. (Diksi/Erwandi/AP/KR)